Kabupaten Pati yang dikenal sebagai bumi minatani, menyimpan segudang potensi yang menarik untuk dikunjungi. Dekatnya pantai Pesona, ada pantai bernama pantai Idola yang berada di desa Banyutowo, kecamatan Dukuhseti, bisa menjadi rekomendasi untuk berburu sunrise atau matahari terbit.

Untuk menikmati matahari terbit, waktu yang tepat antara pukul 06.00 hingga 07.00. Matahari berada sedikit diatas garis laut, sangat cocok digunakan untuk berswafoto. Cahaya kekuningan dari matahari menjadi latar belakang foto yang indah.

Meski tidak memiliki pasir pantai, tetapi pantai Idola sendiri memiliki beragam daya tarik lainnya. Salah satunya adalah banyaknya perahu nelayan yang bersandar di pinggir laut. Ditambah deburan ombak yang menentramkan bagi yang melihatnya.

Pengelola pantai Idola telah menyiapkan kolam renang bagi anak-anak yang ingin berenang, dan tentunya lebih aman, lebih bersih, serta mudah pengawasannya. Ada hutan mangrove dan sejumlah gazebo untuk pengunjung beristirahat. Ada juga kolam bebek air, dan kolam pancing sendiri.

Di pinggir laut ada cukup banyak cafe, sehingga pengunjung bisa menikmati kopi panas sambil memandang laut lepas. Ada gardu pandang juga, yang bisa dinikmati oleh para pengunjung. Betapa Maha Agung Allah ta’ala pencipta alam semesta.

Lokasi pantai Idola cukup strategis dan mudah dijangkau kendaraan roda dua maupun roda empat sampai di pinggir pantai. Bagi pecinta kuliner, tersedia pantai kuliner makanan khas pesisir seperti seafood.

Berwisata menjelajah dunia untuk mengagungkan kebesaran Allah ta’ala ada dalam Al-Qur’an surah Al-Mulk ayat 15:

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

“Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk: 15).

Surat Ali 'Imran ayat 137:

قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌۙ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ

“Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah (Allah), karena itu berjalanlah kamu ke (segenap penjuru) bumi dan perhatikanlah bagai-mana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS. Ali Imran: 137).

Surat Muhammad ayat 10:

اَفَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۗ دَمَّرَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ ۖوَلِلْكٰفِرِيْنَ اَمْثَالُهَا

“Maka apakah mereka tidak pernah mengadakan perjalanan di bumi sehingga dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Allah telah membinasakan mereka, dan bagi orang-orang kafir akan menerima (nasib) yang serupa itu.” (QS. Muhammad: 10).

Traveling yang diisyaratkan dalam Al-Qur’an adalah traveling yang bukan tujuan untuk bermaksiat. Traveling yang dianjurkan Al-Qur’an adalah traveling yang memiliki nilai mentadaburi alam dan keagungan Allah melalui ciptaan-Nya.

Wallahu a’lam,

Semoga barakah, manfaat.

Kudus, 30 Januari 2024 (Hari ke-760)