MUKJIZAT NABI YAHYA ALAIHISSALAM (Hari ke-686)
Nabi Yahya ‘alaihissalam adalah nabi dan rasul ke-23 yang patut diimani. Nabi Yahya ‘alaihissalam merupakan anak yang dinanti-nanti kehadirannya oleh Nabi Zakaria ‘alaihissalam.
Nabi Yahya ‘alaihissalam terkenal sebagai seorang yang sangat mencintai binatang. Suatu hari, Nabi Yahya ‘alaihissalam menegur teman-temannya yang bermain menyiksa seekor burung. Nabi Yahya ‘alaihissalam meminta teman-temannya untuk melepaskan burung tersebut.
Nabi Yahya ‘alaihissalam juga menasihati temannya yang gemar melempari unta dengan batu. "Wahai kawanku, unta ini adalah makhluk ciptaan Allah ta’ala. Janganlah sekali-kali kita menyakiti binatang. Apalagi unta yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita," kata Nabi Yahya ‘alaihissalam.
Nabi Yahya ‘alaihissalam saat dewasa berdakwah mengikuti ayahnya, Nabi Zakaria ‘alaihissalam yang menyeru kebenaran pada Bani Israil yang berbuat maksiat.
Dari kisah Nabi Yahya ‘alaihissalam terdapat sejumlah pelajaran yang dapat dipetik. Pertama, Nabi Yahya ‘alaihissalam mencontohkan adab terhadap binatang.
Manusia hendaknya menyayangi binatang sebagai ciptaan Allah ta’ala. Menyayangi binatang berarti mengakui kekuasaan dan ciptaan Allah ta’ala.
Nabi Yahya ‘alaihissalam juga berani memberi tahu teman-temannya yang salah. Dengan tegas, Nabi Yahya ‘alaihissalam menentang perbuatan keji dan mungkar seperti pernikahan yang dilarang oleh Allah ta’ala. Nabi Yahya ‘alaihissalam tidak takut meskipun dihukum dan dihabisi.
Dalam kehidupannya, Nabi Yahya ‘alaihissalam memiliki beberapa mukjizat dari Allah ta’ala. Salah satu mukjizat yang diterima oleh Nabi Yahya ‘alaihissalam langsung dari Allah ta’ala adalah Al-Hanan. Yaitu ilmu tentang rasa cinta terhadap sesama makhluk beserta alam semesta.
Maka, Nabi Yahya ‘alaihissalam selalu dicintai oleh semua makhluk. Beberapa makhluk yang mencintai Nabi Yahya ‘alaihissalam seperti burung, binatang buas, gunung hingga gurun.
Nabi Yahya ‘alaihissalam juga mampu mengahafal isi yang ada di dalam kitab Taurat yang menjadi kitab suci kaum Bani Israil. Hal ini tidak lepas dari usaha orang tua Nabi Yahya ‘alaihissalam yaitu nabi Zakariya ‘alaihissalam dalam memberikan pendidikan kepada nabi Yahya ‘alaihissalam agar menjadi anak yang cerdas dan taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Ketika mampu menghafal isi kandungan ajaran yang ada di dalam kitab Taurat, Nabi Yahya ‘alaihissalam masih berada di usia yang begitu belia.
Dalam Al-Qur’an surah Maryam ayat 12-15 menjelaskan tentang keistimewaan yang dimiliki oleh Nabi Yahya ‘alaihissalam: “Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak, dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa).
“Dan dia pun seorang yang bertakwa, dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka. Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.”
Sifat utama Nabi Yahya ‘alaihissalam. Nabi Yahya ‘alaihissalam juga memiliki beberapa sifat kebaikan yang diberikan oleh Allah ta’ala. Di antaranya adalah diberikannya kitab Taurat dan memiliki ilmu hikmat sejak usianya masih belia.
Maksudnya adalah Nabi Yahya ‘alaihissalam dianugerahi ilmu agama dan selalu cepat dalam menerima kebaikan. Beliau juga selalu memberikan kasih sayang kepada manusia, suci terhadap noda dan dosa, bertaqwa, tidak sombong dan durhaka.
Firman Allah ta’ala dalam Al-Qur’an surah Maryam ayat 12-15:
يَا يَحْيَىٰ خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ ۖ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا , وَحَنَانًا مِنْ لَدُنَّا وَزَكَاةً ۖ وَكَانَ تَقِيًّا . وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا . وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا .
“Hai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak, dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa, dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka. Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.” (QS. Maryam: 12-15).
Wallahu a’lam,
Semoga barakah, manfaat.
Kudus, 17 November 2023 (Hari ke-686)

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen ulasan kisahnya Mbakyu. Sukses selalu
Aamiin Yaa Allah, Barakallah Dik, sukses selalu.
Alhamdulillaah, segala puji hanya bagi Allah ta'ala.
Berkah barakah untuk semuanya.
Luar biasa Bunda penuh inspirasi dan mencerahkan
Alhamdulillah, Barakallah Pak Tri, sukses selalu.
Ulasan yang keren bu
Alhamdulillah Bu Sofiawati, Barakallah, sukses selalu.
Ilmu yang bermanfaat, Bund.
Alhamdulillah, Barakallah Bu Umi, sukses selalu.
Sangat inspiratif...
Alhamdulillah, Barakallah Pak Rochadi.
Kisah yang sangat bagus
Alhamdulillaah, Barakallah Bu Murini, sukses selalu.
Allahumma sholli ala Muhammad. Salam literasi
Allaahumma shalli 'alaih. Jazaakallaah Pak Isak, sukses selalu.