KISAH NABI IDRIS ALAIHISSALAM (Hari ke-582)
Nabi Idris merupakan salah satu nabi yang mewariskan banyak pengetahuan yang masih berguna hingga saat ini. Kenabiannya perlu diimani oleh umat Islam sebagai bentuk taqwa atas perintah Allah subhanahu wa ta’ala. Secara garis keturunan Nabi Idris memiliki jarak enam generasi dari Nabi Adam ‘alaihissalam. Urutannya adalah Adam, Syits, Anusy, Qinan, Mihlail, Yarid, Idris. Nabi Idris merupakan putra dari Yarid bin Mihla'il bin Qinan bin Anusy bin Syith (Syits) bin Adam ‘alaihissalam.
Nama Idris berasal dari kata “Darasa” yang berarti belajar. Nabi Idris dikenal sebagai sosok yang sangat senang belajar dan suka mengkaji fenomena alam semesta. Nabi Idris dikenal dengan nama Akhnukh bin Yarid. Beliau dilahirkan dari seorang perempuan bernama Iqlima.
Nabi Idris diutus oleh Allah ta’ala untuk berdakwah di Irak Kuno (Babilonia) dan Mesir (Memphis). Nabi Idris adalah manusia pertama yang menerima wahyu lewat Malaikat Jibril ketika dirinya menginjak usia 82 tahun. Selama 345 tahun Nabi Idris hidup di dunia.
Nabi Idris merupakan keturunan Nabi Adam yang pertama kali menerima wahyu dari Allah ta’ala setelah Adam dan Syits. Dalam Al-Qur’an surah Maryam ayat 56-57:
وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِدْرِيْسَۖ اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيْقًا نَّبِيًّا. وَّرَفَعْنٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا ۙ
“Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (Al-Qur'an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi ” (QS. Maryam: 56-57).
Nabi Idris termasuk keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam, tidak ikut bersama Nabi Nuh dalam perahu. Nabi Idris urutannya sebelum Nabi Nuh. Dalam Al-Qur’an surah Maryam ayat 58:
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ مِنْ ذُرِّيَّةِ اٰدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوْحٍۖ وَّمِنْ ذُرِّيَّةِ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْرَاۤءِيْلَ ۖوَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَاۗ اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُ الرَّحْمٰنِ خَرُّوْا سُجَّدًا وَّبُكِيًّا ۩
“Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (Yakub) dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis.” (QS. Maryam: 58).
Nabi Idris berdakwah di Babilonia hingga Mesir. Pada mulanya, Nabi Idris diutus oleh Allah ta’ala untuk menyebarkan agama di Babilonia, Irak Kuno. Nabi Idris sendiri rajin beribadah dan beramal salih. Akhirnya beliau berhijrah ke Mesir karena penduduk Babilonia tidak bisa menerima apa yang diajarkan Nabi Idris.
Nabi Idris dikenal sebagai orang yang gemar bertasbih kepada Allah, selalu melakukan perbuatan baik seperti belajar, menulis, dan menjahit. Keterampilan-keterampilan itu perlahan-lahan diajarkan kepada kaumnya.
Nabi Idris juga dikenal sebagai pribadi yang tidak pernah merasa takut ketika berhadapan dengan umatnya yang kafir. Maka, beliau diberi gelar ”Singa Allah”. Nabi Idris juga dikenal sebagai sosok pemaaf dan tidak pernah sombong. Allah ta’ala memberinya gelar “Asadul Usud” karena tidak pernah berputus asa ketika Allah memerintahkannya untuk menyebarkan agama.
Sebelum wafat, Nabi Idris meninggalkan banyak pesan kepada umat manusia, berisi ajaran-ajaran agar manusia dapat hidup lebih baik. Di antaranya salat jenazah sebagai bentuk penghormatan, karena pemberi syafaat hanyalah Allah ta’ala sesuai amal dan perbuatan. Beliau juga mengingatkan kaumnya bahwa sebesar apa pun rasa syukur yang kita ucapkan tidak akan mampu menandingi nikmat Allah ta’ala yang telah diberikan.
Umat manusia diingatkan untuk selalu menyambut seruan Allah ta’ala secara ikhlas untuk shalat, puasa, menaati semua perintah-Nya, serta menjauhi larangan-Nya. Umat manusia juga diminta untuk menghindari hasad atau dengki kepada sesama manusia yang mendapat rezeki.
Nabi Idris juga mengingatkan bahwa kegiatan menumpuk harta sama sekali tidak bermanfaat bagi diri sendiri, kecuali membagikan harta tersebut kepada orang yang membutuhkan. Kehidupan hendaknya dijalani dengan penuh hikmah dan kebajikan.
Wallahu a’lam,
Sumber: buku Mutiara Kisah 25 Nabi dan Rasul karya M. Arief Hakim.
Semoga barakah, manfaat.
Bulungkulon, 5 Agustus 2023 (Hari ke-582)

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasan dan kisahnya Mbakyu. Sukses selalu
Alhamdulillaah, Barakallaah Adik.
Alhamdulillaah, segala puji hanya bagi Allah ta'ala.
Berkah barakah untuk semuanya.
MasyaAllah..usia nabi Idris As. Sampai 435. Dalam ketaatan. Terima kasih Bund.. kisahnya. Sangat bermanfaat. Salam sehat selalu
Aamiin Yaa Allah. Barakallah Bu Sholihah.
Ulasan yang sangat bermanfaat. Barokallah.
Alhamdulillah, Barakallaahu lakuma Dik Nanik. Salam sehat dan sukses ya.
Tulisannya keren dan inspiratif. Membuat ingin puasa Nabi Idris. Salam Literasi.
Alhamdulillaah, Barakallaah Pak Mas.