IKUTI KISAHNYA, SIAPAKAH ZAID BIN HARITSAH? (Hari ke-135)
Zaid bin Haritsah adalah sahabat nabi yang menjadi penyebab asal usul turunnya ayat anak angkat. Cerita bermula dari Zaid diculik saat ia diajak ibunya untuk pergi ke kampung halamannya. Zaid bin Haritsah berasal dari suku Bani Mu’in, ibunya bernama Su’da binti Tsalabah.
Pada zaman jahiliyah, ibu Zaid mengadakan kunjungan ke kampung persukuan anaknya itu, kampung Bani Mu’in. Namun secara tiba-tiba sekawanan tentara berkuda dari Bani alQin bin Jusr menyerang perkampungan tersebut dan merampas serta menawan apapun yang berharga dari kampung tersebut, termasuk Zaid bin Haritsah yang akhirnya dijadikan budak belian.
Zaid dibawa ke pasar Ukazh dan dijual seharga 400 dirham kepada Hakim bin Hizam bin Khuwailid, untuk bibinya Siti Khadijah bin Khuwailid. Pada saat Siti Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad (saat itu Muhammad belum menjadi rasul), Zaid pun dihadiahkannya kepada Nabi.
Setelah bergaul beberapa lama, hubungan keduanya menjadi sangat akrab dan saling menyayangi, walau Zaid ketika itu masih berstatus sebagai seorang budak.
Ibunya mencari keberadaan Zaid, ingin tahu apakah anaknya telah tiada atau masih hidup. Setelah lelah karena rasa khawatir yang menumpuk, ibunya mendapatkan kabar bahagia kalau anaknya masih hidup dan tinggal di kota Mekkah bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau angkat Zaid sebagai anak.
Mendengar kabar tersebut, sang ibu bergegas ke Kota Madinah dengan membawa uang untuk menebus anaknya. Sesampainya di kediaman baginda Rasulullah, beliau meminta Zaid untuk memilih apakah tetap tinggal bersama nabi atau ikut pulang bersama ibu. Jika pulang, maka Rasulullah tidak akan mengambil uang tebusan dari orang tua Zaid.
Zaid memilih untuk tinggal bersama Rasulullah. Beliau pun mengumpulkan orang sekitar untuk mengumumkan bahwa Zaid adalah anaknya dan ahli warisnya. Status Zaid yang “berorangtuakan” Muhammad hanya berlangsung beberapa tahun saja, karena setelah itu Allah melarang praktek pengadopsian anak dengan cara seperti itu.
Dari peristiwa ini turun ayat Allah surat Al-Ahzab ayat 5 yang berisi tentang bahwa anak angkat harus tetap dipanggil dengan nama ayah kandung mereka, bukan ayah angkat.
اُدْعُوْهُمْ لِاٰبَاۤىِٕهِمْ هُوَ اَقْسَطُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ فَاِنْ لَّمْ تَعْلَمُوْٓا اٰبَاۤءَهُمْ فَاِخْوَانُكُمْ فِى الدِّيْنِ وَمَوَالِيْكُمْ ۗوَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيْمَآ اَخْطَأْتُمْ بِهٖ وَلٰكِنْ مَّا تَعَمَّدَتْ قُلُوْبُكُمْ ۗوَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Panggillah mereka (anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang adil di sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak mereka, maka (panggillah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab : 5).
Itulah asbabun nuzul tentang anak angkat. Para muslim yang ingin mengangkat anak harus tahu hukumnya berdasarkan syariat Islam.
Sebagai bukti lepasnya hubungan bapak dengan anak antara Rasulullah dengan Zaid pada waktu itu adalah dengan halalnya mantan istri Zaid yang bernama Zainab binti Jahsy untuk dinikahi oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun ke-5 hijriah yang sebelumnya terlarang dalam tradisi arab jahiliyah.
Turun ayat Allah surat Al-Ahzab ayat 37:
وَاِذْ تَقُوْلُ لِلَّذِيْٓ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَاَنْعَمْتَ عَلَيْهِ اَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ وَاتَّقِ اللّٰهَ وَتُخْفِيْ فِيْ نَفْسِكَ مَا اللّٰهُ مُبْدِيْهِ وَتَخْشَى النَّاسَۚ وَاللّٰهُ اَحَقُّ اَنْ تَخْشٰىهُ ۗ فَلَمَّا قَضٰى زَيْدٌ مِّنْهَا وَطَرًاۗ زَوَّجْنٰكَهَا لِكَيْ لَا يَكُوْنَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ حَرَجٌ فِيْٓ اَزْوَاجِ اَدْعِيَاۤىِٕهِمْ اِذَا قَضَوْا مِنْهُنَّ وَطَرًاۗ وَكَانَ اَمْرُ اللّٰهِ مَفْعُوْلًا
“Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berkata kepada orang yang telah diberi nikmat oleh Allah dan engkau (juga) telah memberi nikmat kepadanya, “Pertahankanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah,” sedang engkau menyembunyikan di dalam hatimu apa yang akan dinyatakan oleh Allah, dan engkau takut kepada manusia, padahal Allah lebih berhak engkau takuti. Maka ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami nikahkan engkau dengan dia (Zainab) agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (menikahi) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya terhadap istrinya. Dan ketetapan Allah itu pasti terjadi.” (QS. Al-Ahzab : 37).
Dalam surah al-Ahzab ayat 40 menyatakan dengan tegas bahwa Nabi Muhammad bukanlah bapak dari laki-laki muslim manapun.
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَلٰكِنْ رَّسُوْلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا ࣖ
“Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab : 40).
Pada akhirnya, Zaid bin Haritsah menjadi salah satu sahabat terdekat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu, Zaid bin Haritsah menjadi satu-satunya sahabat Nabi Muhammad yang namanya diabadikan di dalam AlQur’an.
Zaid wafat pada tahun ke-8 Hijriah ketika menjadi panglima dalam perperangan Mut’ah.
Wallahu a’lam,
Semoga barakah, manfaat.
Baiti Jannati, 15 Mei 2022 (Hari ke-135)

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masha Allah jadi paham bunda. Terima kasih ilmunya
Alhamdulillaah, Barakallaah Bu Karyani
Kisah yang sangat inspiratif, mengandung pengetahuan, di tunggu kisah lainnya ustazah
Alhamdulillaah, sehat sehat ya bu, Barakallaah
Belajar sejarah yang sangat penting. Oke Bun.
Alhamdulillaah, Barakallaah, sehat dan sukses Pak Wiyono
Terima kasih banyak ulasan kisahnya mbak.. Makin lengkap dan segar setelah sekian lama tidak membaca kisah para sahabat, melalui mbak kisah ini kembali hadir dalam ingatan. Lanjuuut. Sukses selalu
Aamiin Yaa Allah, Alhamdulillaah kita bisa saling berkunjung ya dik, Barakallaah
Mantap kisahnya. Makasih, Bunda.
Sama sama bu Ernasari, Alhamdulillaah, Barakallaah, sehat dan sukses
Alhamdulillaah, segala puji hanya bagi Allah
Barakallaah semuanya
Keren menewen bunda. Salam sehat dan selalu bahagia bersama keluarga tercinta. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.
Alhamdulillaah, Barakallaah Pakdhe, sehat dan sukses
Keren banget ulasannya Bunda
Alhamdulillaah, Barakallaah, sehat dan sukses bu Sutarti
Luar biasa Bunda penuh inspirasi dan mencerahkan
Alhamdulillaah, Barakallaah Pak Trianto, sehat dan sukses
Saya suka membaca tarikh seperti karya Bunda ini. Keren dan sukses selalu Bunda
Aamiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah Bu Fair, sehat dan sukses ya
Kianyap Bu, salam sukses dan mohon maaf lahir bathin
Ya bu Aisyah, sama sama ya kita saling memaafkan, sehat sehat dan sukses ya bu
Mantap tulisannya.Bunda
Alhamdulillaah, Barakallaah bu Suwarni, sehat dan sukses
Terima kasih bunda informatif sekali
Sama sama Bu Evi, Alhamdulillaah, Barakallaah
Ulasan yang menarik Bunda Zuyyinah, semoga sehat selalu
amiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah bu SriRahayu
Banyak orang belum mengetahui hal ini, sehingga pengangkatan anak belum mengikuti syariat.
Semoga ada perkembangan ya bu
Kisah perjuangan yang sangat inspiratif, keren Bu Zuyyinah
Alhamdulillaah, Barakallaah Pak Rochadi, sehat dan sukses
Barakallah kisah yang mencerahkan, salam sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta, bunda
Aamiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah bu Anita
Mantap bu. Terima kasih sdh berbagi. Sukses selalu bu
Aamiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah bu Syafrineti, sehat dan sukses ya bu
Kisah inspiratif dan tokoh teladan kita. Terima kasih ilmunya Bunda. Semoga sehat selalu.
Sama sama bu Samsimar, Aamiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah
Keren sekali tayannya,mantap, sehat dan sukses selalu bu Zuyyinah
Aamiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah Bu Yelli, sehat dan sukses bu
Terima kasih tauziyah nya bu Zuyyinah semoga menjadi ladang ibadah dengan berbagi ilmu yang bermanfaat
amiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah Pak Supriyanto, sehat dan sukses ya Pak
Terima kasih tauziyah nya bu Zuyyinah semoga menjadi ladang ibadah dengan berbagi ilmu yang bermanfaat
Aamiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah Pak Supriyanto, sehat dan sukses ya Pak
Terima kasih tauziyah nya bu Zuyyinah semoga menjadi ladang ibadah dengan berbagi ilmu yang bermanfaat
Aamiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah Pak Supriyanto, sehat dan sukses ya Pak
Ulasan yang sangat menginspirasi. sehat selalu bunda Zuyyinah.
Aamiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah Pah Thanil, sehat dan sukses ya
mantap keren cadas... ulasan keren menewen, memesona penuh makna... salam literasi sehat sukses selalu bunda Zuyyinah bersama keluarga tercinta
Aamiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah Pak Sugiharto Bunyamin, sehat dan sukses ya Pak
Sangat bermanfaat sekali Bunda. Semoga sehat selalu
Aamiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah bu Dewi Zulin
Barakallah kisah yang mencerahkan, salam sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta, bunda..
Aamiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah bu Eva
Mantap sekali tulisan ibu. Banyak memberi pembelajaran, dari yang tidak tau sama sekali, berkat ibu ilmu saya bertambah. Sukses dan sehat selalu untuk ibu, salam literasi...
Aamiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah bu Elvy Nosvia
Ulasan yang sangat bermanfaat. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda.
Aamiin Yaa Allah, Alhamdulillaah, Barakallaah bu Nanik Wijayanti
Terimakasih ulasannya sangat informatif dan bermanfaat
Sama sama Bu Muharni, Alhamdulillaah, Barakallaah Bu