ZUYYINAH

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya, itulah mottonya. Lahir di Kudus 9 Januari 1964. Sebagai anak pertama dari delapan bers...

Selengkapnya
Navigasi Web
GIATLAH MEMBACA UNTUK MENGENAL DUNIA! (Hari ke-250)

GIATLAH MEMBACA UNTUK MENGENAL DUNIA! (Hari ke-250)

Manusia dilahirkan ke dunia untuk beribadah kepada Allah Ta’ala Sang Pencipta Alam Semesta. Berjuta orang hidup di dunia, tetapi mengapa tidak mengenal sifat dunia? Orang yang tidak mampu mengenal sifat dunia, lambat laun akan diperbudak dunia, hidup tanpa arah, dan terjerumus dalam kesesatan. Mengapa demikian?

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي اْلأَمْوَالِ وَاْلأَوْلاَدِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًا وَفِي اْلآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

“Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaanNya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. AlHadid: 20).

وَ مَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ؕ وَلَـلدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّـلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ ؕ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ

“Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?” (QS. Al-An’am: 32).

وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌ ؕ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَـيَوَانُ ۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ

“Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui”. (QS. Al-‘Ankabut: 64).

اِنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ؕ وَاِنْ تُؤْمِنُوْا وَتَتَّقُوْا يُؤْتِكُمْ اُجُوْرَكُمْ وَلَا يَسْـئَــلْكُمْ اَمْوَالَكُمْ

“Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu, dan Dia tidak akan meminta hartamu”. (QS. Muhammad: 36).

Tiga sifat kehidupan dunia yang saling berhubungan. Dunia yang selalu berubah akan diiringi cobaan. Ketika cobaan datang, kita yang akan menentukan pilihan.

Pertama, addunya daar al-aghyar (dunia itu tempat berubah). Segala sesuatu di dunia pasti mengalami perubahan baik positif maupun negatif. Waktu tak selamanya siang, pasti berganti malam. Musim tak selamanya panas, pasti berganti hujan. Perut tak selamanya kenyang, pasti merasakan lapar. Hidup tak selamanya bahagia, kadang bisa jadi bersedih. Begitu juga jabatan, tak selamanya posisi di atas, kadang bisa jadi di bawah. Begitulah sifat dunia dan kehidupan di dalamnya. Oleh karena itu, kita mesti memahami setiap perubahan tersebut dan menghadapinya secara bijak dan menerima.

Kedua, addunya daar al-ikhtibar (dunia itu tempat ujian). Segala bentuk perubahan situasi dan kondisi kehidupan merupakan sebuah ujian. Kebahagiaan dan kesedihan itu samasama merupakan ujian. Perubahan positif maupun perubahan negatif tetap merupakan sebuah ujian.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

"Setiap yang bernyawa pasti merasakan kematian. Dan, Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang nyata. Dan, hanya kepada Kamilah kalian akan dikembalikan (QS. Al-Anbiya : 35).

Ketika kita bahagia, hakikatnya Allah Subhanahu wa Ta’ala sedang menguji kita, apakah kita bersyukur atau malah lupa akan nikmatNya. Ketika kita diberi musibah berupa kesedihan, hakikatnya Allah menguji apakah kita mampu bersabar atau malah tidak menerima ketentuanNya. Kita sadari segala bentuk ujian Allah harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan tawakkal.

Ketiga, addunya daar al-Ikhtiyar (dunia itu tempat memilih). Allah memberikan kebebasan dan memberikan batasan. Selanjutnya, kita yang akan memilih dan kita pula yang akan bertanggung jawab atas pilihan kita.

Ada perintah dan ada larangan Allah, ada perkara yang halal dan ada pula yang haram. Semua itu ketentuan Allah bagi manusia dan manusia yang akan menentukan pilihan serta menerima balasan atas pilihannya.

Allah menciptakan surga dan neraka, merupakan bukti keadilanNya yang agung. Surga sebagai balasan orang yang memilih jalan kebenaran dan neraka sebagai balasan orang yang memilih jalan keburukan.

Kaya dan miskin, sukses dan tidak sukses, itu pun tergantung pilihan kita. Orang yang ingin kaya dan sukses pasti memilih bekerja keras dan memaksimalkan usahanya. Orang malas dan tidak mau berusaha akan berada dalam kemiskinan. Itulah sunatullah.

Ketika kebahagiaan berubah menjadi kesedihan, maka kesedihan itu menjadi ujian apakah kita akan bersabar atau malah frustasi dan tidak menerima keadaan. Tentu saja kita yang akan menentukan pilihan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ۗوَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

“Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah, dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. AtTaghabun : 11).

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. AlBaqarah : 155).

Wallahu a’lam,

Semoga barakah, manfaat.

Kudus, 7 September 2022 (Hari ke-250)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren menewen ulasan dan pencerahannya mbakyu. Sukses selalu

07 Sep
Balas

Aamiin Yaa Allah, Barakallaah adik, salam sehat dan sukses selalu ya

07 Sep

Alhamdulillaah, segala puji hanya bagi Engkau Yaa Allah

07 Sep
Balas

Barakallaah semuanya

07 Sep

Subhanallah ulasan yang keren bunda

07 Sep
Balas

Alhamdulillaah, Barakallaah Bu Sofiawati, sehat dan sukses selalu ya Bu

07 Sep

Mantap sekali ulasannya Bu. Sukses selalu

07 Sep
Balas

Aamiin Yaa Allah, Barakallaah Bu Sri Nurhayati, salam sehat dan sukses selalu

07 Sep

Luar biasa ulasannya dan informatif bunda Zuyyinah, membaca jendelanya dunia. Semoga sukses selalu

07 Sep
Balas

Aamiin Yaa Allah, Barakallaah Bu SriRahayu, sehat dan sukses selalu ya Bu

07 Sep

Ulasan yang mantap, sukses selalu Bunda.

07 Sep
Balas

Aamiin Yaa Allah, Barakallaah Bu Indrayani, sehat dan sukses selalu ya Bu

07 Sep

mantap keren cadas... ulasan keren menewen, mencerahkan... salam literasi sehat sukses selalu bunda Zuyyinah bersama keluarga tercinta

07 Sep
Balas

Aamiin Yaa Allah, Barakallaah Pak Sugiharto, sehat dan sukses selalu

07 Sep

Ulasan yang sangat bermanfaat. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda. Barokallah.

07 Sep
Balas

Aamiin Yaa Allah, Barakallaahu lakuma Bu Nanik Wijayanti, salam sehat dan sukses selalu ya Bu

07 Sep



search

New Post