ZUYYINAH

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya, itulah mottonya. Lahir di Kudus 9 Januari 1964. Sebagai anak pertama dari delapan bers...

Selengkapnya
Navigasi Web
BUSANA KUDUSAN (Hari ke-204)

BUSANA KUDUSAN (Hari ke-204)

Salah satu potensi budaya yang dimiliki Kabupaten Kudus berupa aneka motif pakaian adat kudusan. Pakaian adat Kudus itu berasal dari empat budaya yang berbeda, yaitu: Jawa, Arab, China, dan Kolonial Belanda.

Busana budaya khas Kudusan ada lima yang dimiliki, yaitu: busana kudusan jas koko iket Kudusan, busana pengantin Kudusan tata kaji, busana gaya saudagar muslim, busana gaya saudagar pranakan, busana kudusan jas koko dan caping kalo pedagang dan caping kalo berkerudung.

Sejak bulan September 2018, pemeritah daerah Kudus mencanangkan pakaian seragam kerja PNS (sekarang ASN) di Kabupaten Kudus setiap tanggal 23 harus berseragam Kudusan. Yaitu, untuk Bapak-Bapak memakai iket kudusan, baju koko putih, dan sarung. Untuk Ibu-Ibu memakai jarit, baju kebaya putih, dan jilbab warna orange.

Mengapa pakaian seragam kerja Kudusan harus dipakai setiap tanggal 23? Karena Hari Jadi Kota Kudus ditetapkan pada tanggal 23 September 1549 M, dan diatur dalam Peraturan Daerah (PERDA) No. 11 tahun 1990 tentang Hari Jadi Kudus, yang di terbitkan tanggal 6 Juli 1990, pada era Bupati Kudus Kolonel Soedarsono.

Dengan kekhasan busana Kudus tersebut, masyarakat bertanya-tanya, “ Lho, sak niki agemanipun pegawai kok ngaten nggih, ngagem busana Jawi.” “Inggih bu, niki naminipun pakaian adat Kudusan”. Dengan adanya para pegawai daerah memakai busana Kudusan, akhirnya masyarakat Kudus mengetahui asal usul kebudayaan daerahnya. Ternyata Kudus mempunyai kekayaan budaya yang begitu agung nilainya.

Dalam pepatah Jawa yang sangat melekat di masyarakat kita, dikatakan “ajining dhiri saka ing lathi, ajining sarira saka ing busana”. Maksudnya, seseorang dihargai orang lain karena lisannya, dan seseorang dihargai orang lain karena cara berbusananya. Dengan kata lain, seseorang hanya akan dihargai oleh orang ketika yang bersangkutan bersedia menghargai orang lain. Begitu pula sebaliknya, seseorang yang suka merendahkan orang, maka juga akan direndahklan oleh orang lain.

Untuk menjadikan seseorang atau sekelompok orang bercitra baik, maka yang bersangkutan harus bersedia menanam kebaikan. Perbuatan jelek hanya akan menumbukan kejelekan, dan begitu pula sebaliknya.

Oleh karena itu, yang berkeinginan membangun citra baik, tidak ada jalan lain kecuali harus memiliki kesanggupan menghargai atau mengapresiasi keunggulan kelompok lain. Seseorang akan dihargai, oleh karena yang bersangkutan juga sanggup menghargai orang lain.

Dalam kehidupan masyarakat yang damai dan terjalin relasi timbal-balik yang tidak saling merugikan antar sesama, ada ayat di dalam Al-Qur’an surat alMaidah ayat 8, yang mengisyaratkan pentingnya harmonisasi. Allah Ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah! Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS. alMaidah : 8).

Wallahu a’lam,

Semoga barakah, manfaat.

Kudus, 23 Juli 2022 (Hari ke-204)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Semoga busana2 daerah terus dilestarikan. Salam literasi

23 Jul
Balas

Alhamdulillaah, Barakallaah Pak Dede Saroni, sehat dan sukses selalu

23 Jul

Alhamdulillaah, segala puji hanya bagi Allah

23 Jul
Balas

Barakallaah semuanya

23 Jul

Masya Allah. Cerah merona. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu Zuyyinah

23 Jul
Balas

Aamiin Yaa Allah, Barakallaah Pak Bambang Herru, sehat dan sukses selalu

23 Jul

Wah, luar biasa. Petuah disaji dengan kelembutan. Sangat menyentuh.

24 Jul
Balas

Alhamdulillah, Barakallah bu Siti, sukses selalu

24 Jul

Barokallah Ibu, salah satu cara yang perlu ditiru agar generasi penerus tidak lupa sejarah negerinya. Salam sukses selalu.

23 Jul
Balas

Aamiin Yaa Allah, Barakallaahu lakuma Bu Musdawati, sehat dan sukses selalu ya bu

23 Jul

Mantap ulasannya Bunda sangat informatif. Semoga sehat selalu Bunda.

23 Jul
Balas

Aamiin Yaa Allah, Barakallah bu Nanik, sukses selalu ya bu

24 Jul



search

New Post