Kegiatan membaca mengasah kecerdasan manusia sebagai khalifah di bumi. Saat wahyu pertama diturunkan, Rasulullah diperintahkan untuk membaca atau iqra’. Sedangkan Rasulullah dikenal ummy atau diketahui tidak pernah membaca dan tidak pernah menulis. Iqra’ tidak harus membaca yang tertulis. Apa yang kita dengar dan lihat, kita bisa membacanya.

Membaca tidak harus tertuju kepada hal yang baik-baik saja. Sesuatu hal yang buruk pun boleh dibaca sebagai motivasi. Membaca hal buruk bukan berarti akan melakukannya, namun justru untuk menghindarinya. Seperti pepatah menyebutkan: siapa yang tak mengenal keburukan, maka dia dapat terjerumus ke dalamnya.

Sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman berkata, “Manusia dahulu biasa bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai kebaikan. Aku sendiri sering bertanya mengenai kejelekan supaya aku tidak terjerumus di dalamnya.” (HR. Bukhari no. 3411 dan Muslim no. 1847).

Dalam ajaran Islam, membaca bukan hanya sekedar ajakan ataupun seruan untuk melaksanakannya, tetapi merupakan perintah yang harus dikerjakan. Perintah Malaikat Jibril kepada Rasulullah sewaktu beliau berada di gua Hira, “Iqra’” “Bacalah”.

Bagi para pembaca, jadikanlah “membaca” sebagai sebuah kewajiban yang harus ditunaikan! Pilihlah tingkatan bacaan dari yang primer, sekunder dan tersier! Berusahalah mengambil hikmah dari bacaan untuk diamalkan!

Nah, apa sih manfaat dari membaca? Diantaranya menambah pengetahuan dan wawasan. Semakin banyak pengetahuan dan wawasan yang dimiliki, akan lebih siap menghadapi bermacam masalah yang sedang terjadi di dunia ini atau di masa mendatang. Seseorang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah ta’ala. Firman Allah ta’ala:

يَرْفَعِ اللّهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ, وَاللّهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ.

“Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. AlMujadalah: 11).

Membaca menjadi sumber inspirasi, membuka wawasan dalam mengenal dunia dan seisinya, serta terhindar dari jalan yang sesat. Dunia seisinya diciptakan Allah ta’ala untuk kebutuhan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Firman Allah ta’ala:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّيَتَّبِعُ كُلَّ شَيْطَانٍ مَّرِيْدٍ.

“Dan di antara manusia ada yang berbantahan tentang Allah tanpa ilmu dan hanya mengikuti para setan yang sangat jahat.” (QS. AlHajj: 3).

Kebiasaan sering membaca akan membuat seseorang terlatih untuk menulis dengan baik. Penulis terinspirasi dan termotivasi untuk menulis dengan bahasa yang baik dan santun.

Seseorang yang terbiasa membaca akan lebih berpikir luas dan realistis. Berbagai informasi yang telah diperoleh bisa menjadi bahan pertimbangan untuk memutuskan sesuatu.

Gemar membaca mampu memengaruhi aspek kehidupan manusia dalam bersosialisasi untuk mengenal berbagai karakteristik manusia dan budaya. Jika suatu saat berkunjung ke suatu tempat untuk jelajah literasi, akan bisa bersikap dan menempatkan diri serta menghormati adat dan budaya.

Melalui membaca juga dapat mendorong seseorang mencapai tujuan hidupnya termasuk mengatasi berbagai masalah dan hambatannya. Berbagai peristiwa yang dibacanya seolah-olah memang sedang dihadapinya, yang membuat seseorang lebih mampu mengidentifikasi karakter, masalah dari pengalaman membaca, yang menjadi bekal kuat untuk mengambil tindakan dalam memcapai tujuan hidup seseorang.

Ayolah sobat, tetap semangat untuk menulis artikel dengan tema "Membaca untuk Hidup" dari Ceo Mediaguru Indonesia Bapak Muhammad Ihsan, semoga bermanfaat untuk kesemuanya dan untuk diri kita terutama menjadikan kita semakin bersemangat dalam berkiprah mengikuti Lomba Menulis Gurusiana MediaGuru Periode April 2023, dengan harapan menjadikan inspirasi bagi guru-guru di negeri Indonesia tercinta ini.

"Membaca untuk Hidup" harus benar-benar nyata, harapan semua manusia. Andai budaya membaca dijalani dengan sepenuh hati, Masyaallah....., damai negeri ini penuh ridha Illahi. Ayolah para guru Indonesia, di barisan terdepan memberikan motivasi, tentunya butuh “Semangat diri”, jangan lupa “Hati Senang, Nyaman, Aman, dan Bahagia!”

Mantap hebat Guru Penulis Indonesiaaa...! Semoga selamat di dunia dan akhirat.

Alhamdulillaah, Barakallaah.

Semoga bermanfaat!

Kudus, 20 April 2023