Tanggal 10 Rajab 1444 Hijriah tepat pada Rabu 1 Februari 2023. Amalan yang dapat dilakukan pada 10 Rajab seperti puasa, membaca sayyidul istigfar, dan memperbanyak sedekah.

Pada Selasa 31 Januari 2023, dalam acara pengajian rutin Selasanan An-Niswah di rumah Ibu Zuyyinah, diterangkan oleh Gus Munir, bahwa puasa Rajab sunah hukumnya mulai tanggal 1 sampai 30 Rajab. Jika tidak mampu menjalankannya, kita bisa melaksanakan puasa di tanggal 10 Rajab. Ada peristiwa apa di tanggal 10 Rajab?

Bahwa 10 Rajab bertepatan dengan peristiwa pindahnya nur Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dari punggung Sayyidina Abdullah bin Abdul Muthalib ke rahim Sayyidah Aminah binti Wahab. Oleh sebab itu, waktu-waktu tersebut sebaiknya dimanfaatkan umat Islam untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Di bulan Rajab ada beberapa peristiwa bersejarah yang diingat oleh umat Islam yaitu Sayyidah Siti Aminah mengandung Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, perang Tabuk, ditaklukkannya Baitul Maqdis Palestina oleh Shalahuddin Al-Ayyubi, lahirnya Jam'iyah Nahdlatul Ulama (NU), wafatnya Imam Syafi'i.

Beberapa amalan yang dapat dijalankan umat Islam pada 10 Rajab 1444 H: Pertama, puasa 10 Rajab. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Thabrani, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai keistimewaan puasa selama 7 hari, 8 hari, dan 10 Rajab: “Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan apabila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya,”(HR. At-Thabrani).

Sekalipun dalil di atas dianggap lemah atau daif, sebagian ulama Mazhab Syafi’I dan mayoritas ulama Mazhab Hanbali memperbolehkan pelaksanaan ibadah puasa 10 Rajab. Mereka berpandangan bahwa dalil dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan amalan sunah serta menekankan pada fadhailul a’mal (keutamaan amal).

Kedua, membaca Sayyidul Istigfar. Memperbanyak ibadah, dan menjauhi maksiat di bulan Rajab. Istigfar menjadi amalan yang memudahkan hati dan pikiran umat Islam mengingat Allah ta’ala.

Bacaan sayyidul istighfar:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

“Wahai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjianMu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan yang kuperbuat. KepadaMu aku mengakui segala nikmatMu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Siapa yang membaca sayyidul istighfar di sore hari, lalu ia meninggal di malam itu, niscaya ia termasuk penghuni surga. Demikian juga berlaku bagi mereka yang membaca sayyidul istighfar di pagi hari, lalu wafat di hari itu juga, niscaya ia termasuk penghuni surga,”(Kitab Al-Adzkar karangan Imam An-Nawawi).

Ketiga, memperbanyak sedekah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa bersedekah di bulan Rajab, maka Allah ta’ala akan menjauhkannya dari api neraka sejauh jarak tempuh burung gagak yang terbang bebas dari sarangnya hingga mati karena tua.” (sekitar lima ratus tahun).

Wallahu a’lam,

Semoga barakah, manfaat.

Kudus, 1 Februari 2023 (Hari ke-397)