Bau rumput basah di pagi hari menyeruak ketika jendela kamar ku buka. Hmmm... harum segar. Ingatanku kembali ke masa pertama masuk kuliah dulu, sewaktu tinggal di rumah paman. Tempat yang nyaman, asri, tapi sepi dan jauh dari kampus. Di tahun ke dua, dengan alasan itulah akhirnya aku pindah ke rumah kos dekat kampus.

Dari rumah paman ke kampus harus naik bis kota, tidak ada kendaraan lain selain itu. Aku berasal dari luar kota ini, dengan komunikasi berbahasa Indonesia kadang kadang bercampur bahasa daerahku. Sangat ketahuan sekali kalau aku bukan putra daerah sini.

Hari itu aku naik bis, kebetulan tidak terlalu penuh, dari kampus ke rumah kira kira 30 menit perjalanan. Ongkos bis sdh di minta sesaat setelah duduk. Uangku hari itu 10.000 sedangkan ongkos bis 2.000 jadi harusnya kembali 8.000. Karena kernet bisnya belum ada kembalian, dia mengode nanti akan di kembalikan. Aku mengangguk. Sudah hampir dekat pemberhentian, dengan memanjangkan tangan ke kernet aku meminta uangku. "Sosokan nya tadi mana?" Kataku. Kernetnya tertegun sebentar. "O iyo, baliak pitih" langsung dengan sigap dia memberikan. Ternyata walau beda daerah harus sama sama pengertian.

Air tawar, 16 Juni 2020

Hari ke... lagi

#tantangangurusiana