“Amalan yang paling di cintai Allah adalah amalan yang kontinu walaupun sedikit” (HR. Muslim).

“Sesungguhnya sebaik-baik amalan adalah yang paling kontinu meski sedikit” (HR. Ibnu Majah)

Dua hadits di atas adalah menggambarkan bahwa apapun yang dilakukan secara terus menerus walaupun sedikit akan mendatangkan kecintaan, keberkahan, kebaikan dari Allah SWT. Bahwa walalupun ada uzur, amalan yang sudah biasa dilakukan secara terus menerus akan tetap mendatangkan pahala dari Allah SWT.

Imam Nawawi juga mengatakan : “Ketahuilah bahwa amalan yang sedikit namun rutin di lakukan, itu lebih baik dari amalan yang banyak namun cuma sekali di lakukan”

Tantangan gurusiana yang di adakan oleh Media Guru Indonesia membuat menulis adalah sebuah kebutuhan, sebuah kebiasaan yang automatically, karena dilakukan berulang-ulang setiap hari tanpa henti. Awalnya dipaksa jadi terbiasa dan akhirnya di jamin menjadi luar biasa. Pembiasaan yang butuh konsentrasi dan konsistensi yang tinggi. Karena bila sedikit saja terganggu akan mengakibatkan adanya kekosongan tulisan dan itu artinya mengulang dari awal alias REMEDI.

Untuk menghasilkan sebuah tulisan bagi para pemula itu suatu hal yang berat, karena menulis butuh bahan baku dan bumbu untuk menjadikan tulisan menjadi renyah enak di baca. Bahan baku penulis tak lain adalah pembiasaan membaca. Sedangkan bumbunya merupakan gaya selingkung yang akan didapat dari banyaknya pengalaman menulis. Banyak tulisan senior yang membikin iri, bagaimana supaya tulisan kita juga seperti mereka. Tulisan yang sarat makna dan bergizi.

Pada tantangan ini, Mengulang dari awal itu mungkin suatu momok yang menakutkan bagi peserta tantangan. Mengulang dari awal menyebabkan hitungan hari akan kembali menjadi hari pertama lagi. Artinya, pada saat tantangan 30 hari untuk mendapatkan piagam biru tidak terpenuhi, maka akan remedy alias kembali mengulang ke hari pertama. Begitu juga dengan tantangan perak untuk 60 hari, emas untuk 90 hari dan yang terakhir 365 hari alias menulis tanpa henti selama 1 tahun.

Kebanyakan yang peserta remedy dengan alasan teknis. Waktu yang mepet, sinya lelet, atau jaringan sedang penuh. Tetapi ada juga alasan non teknis alias lupa. Dan itu penulis juga mengalaminya. Karena letih beraktivitas seharian, berharap malam bisa menulis tantangan, ternyata eh ternyata tertidur. Maka lewatlah hari tanpa menulis. Itu sudah hari ke 122. Terjun bebas Kembali ke hari pertama. Dari peristiwa itu terjadi perubahan diri, bahwa janganlah menulis di akhir waktu, Perbanyaklah tulisan untuk dijadikan cadangan, dan selalu mencari ide segar yang kita kuasai untuk di jadikan tulisan, agar lancar ketika dituangkan menjadi tulisan.

Pemberian Piagam merupakan suatu reward untuk keberhasilan pencapaian tantangan. Menurut para ahli pemberian reward harus bersifat mendidik, memotivasi dan memperkuat perilaku dan mampu mendorong untuk mengambil inisiatif dan semangat untuk maju. Bukan dari harga atau besarnya penghargaan tetapi nilai yang terkandung didalamnya.

Di level awal memang mengejar target untuk mendapatkan piagam, tetapi setelah jadi habit atau kebiasaan, ada atau tidak penghargaan tidak jadi masalah lagi, menulis sudah jadi kebutuhan bukan kewajiban. Tidak menulis serasa hari-hari ada yang kurang.

Untuk tantangan terakhir alias 365 hari tanpa henti, betul betul yang sudah masuk ke habit forming atau pembiasaan yang sudah tidak perlu lagi ada stimulus. Menulis terus tanpa ada jeda. Karena target yang akan di capai adalah menulis dengan konstan demi mendorong lahirnya barisan penulis yang Tangguh.

Air tawar, 8 Juni 2020

Hari ke 22 lagi

#tantangangurusiana