Pantun Sedih ( Pantun ke-10)
Pantun Sedih
Oleh : Zulfa Liswanti
Janji hanya tinggal janji
Hatimu di sana disambar orang
Rasa cinta sirna sama sekali
Karena dirimu sudah mulai berbuat curang
/1/
Badai menerpa di siang hari
Suasana menjadi berantakan
Apa daya hati tak lagi peduli
Dikhianati tanpa perasaan
/2/i
Nenas matang berwarna kuning
Dikupas untuk membuat rujak
Lebih baik diam dalam hening
Dan selalu memelihara akhlak
/3/
Mencuci kain dengan sabun
Merontokkan kotoran yang melekat
Walaupun hati sedang tak anggun
Jangan pula biarkan sampai berkarat
/4/
Berkicau burung di pagi hari
Matahari bersinar cuaca cerah
Jangan terlalu lama patah hati
Selalu berdoa untuk kembali bergairah
/5/
Tampunik, 28 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pantun yang keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih Bu Siti. Doa yang sama untuk Bu Siti. Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin
Keren...akhirnya lebih keren, bu. Jangan terlalu lama patah hati,Salam kenal, bu. dan Salam Literasi dari Papua
Terima kasih Bu Yuliawati. Salam kenal kembali. Salam literasi
kok jadi melow begini..sedih tak terkira gara gara cinta nih..salam
hehe...ini cuma pantun Pak Eko... indak iyo bana... salam
Mantap bu Zulfa, bisa membawakan pantun dalam segala suasana, sukses selalu ya bu.. Salam santun
Terima kasih Bu Iche. Sukses juga untuk Bu Iche. Salam santun kembali
Keren bu
Terima kasih Bu Mei Siregar.