Mas Ihsan dan Mas Eko nama sapaan mentor bimtek menulis itu. Fantastic. Itu lah satu kata yang layak diberikan untuk bimbingan kedua mentor hebat ini. Menurut saya ini lah bimbingan yang paling berhasil sepanjang diklat atau latihan yang pernah saya ikuti selama ini. Saya tidak tahu, dari titik mana kedua orang ini bisa dan mulai menyentuh nyali menulis saya yang selama ini hilang ditelan kesibukan sebagai widyaiswara. Pada hal sebenarnya widyaiswara lah yang harus lebih banyak menulis dan tetap konsisten menulis. Menulis adalah kegiatan atau aktifitas intelektual yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang widyaiswara.

Menurut saya, Mas Ihsan dan Mas Eko ini lah sebenarnya patner yang saya butuhkan selama ini. Mas Eko mampu memberikan kritikan terhadap tulisan-tulisan secara gamblang dan spontan, baik teknis maupun kontennya. Sesuatu yang sulit dilakukan oleh penulis. Sebenarnya, dulu, ketika saya sebagai kepala sekolah dan guru, sudah banyak menulis artikel-artikel populer di harian Singgalang, di Majalah Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi, bahkan pernah menulis di Media Indonesia Jakarta. Namun, waktu itu belum memuaskan pikiran saya. Ketika mulai bertugas dinas di LPMP Agustus 2011 , sebetulnya saya memiliki target harus bisa tembus menulis di Kompas-Jakarta. Saya sudah sering mengirim tulisan ke Kompas, tapi selalu dikembalikan. Ketika di Kompas tidak dimuat, di koran Singgalang pasti bisa dimuat. Hingga sekarang, tulisan saya belum pernah tembus ke koran Kompas.

Hari ini saya berharap dapat berlanjut kerjasama dengan Mas Eko dan Mas Ihsan, agar dapat membantu saya melahirkan artikel-artikel terbaik, dapat melahirkan tulisan-tulisan lainnya, atau pun buku-buku – apa pun bentuknya. Saya merasa menemukan kembali mimpi saya yang hilang ditengah rimba raya kesibukan sebagai widyaiswara.

Hari ini, berkat Mas Eko dan Mas Ihsan, saya berhasil melacak kembali pengalaman-pengalaman berharga yang mestinya sudah ditulis dalam bentuk buku. Sudah banyak pengalaman terbaik dan praktek terbaik sudah pernah saya lakukan ketika dulu masih sebagai guru, masih sebagai kepala sekolah, maupun sebagai pengawas sekolah. Tapi itu semua tidak dan belum ditulis.

Mas Eko dan Mas Ihsan, pendekatan dan metode anda sangat efektif. Saya berharap pertemuan yang mengispirasi ini dapat membangkitkan kembali semangat saya untuk menulis. Sebagai widyaiswara, saya tinggal sembilan tahun lagi. Semoga saya dapat berbuat yang terbaik dalam sisa-sisa pengabdian kepada anak bangsa. Semoga.