Zubaedah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SANTONG

SANTONG

S A N T O N G

SANTONG, kembali ke Desa kecilku, kembali kemasa lalu, saat aku banyak menghabiskan waktu berlibur di desa nan teduh ini, sepanjang desa ini dipagari oleh pohon cengkeh, yang mengalir di bawahnya aliran sungai kecil dari mata air pegunungan bening dan jernih, menjelang pagi udara yang super dingin selalu menjadi alasan untuk tidak mandi pagi, ketika matahari sepenggal galah para pekerja kebun mulai berangkat kekebun atau ke hutan kecil sebelah desa sudah pasti untuk memanen buah cengkeh atau buah congklat yang menjadi ikon desa ini. Kami pun terbangun dan mulai berjalan jalan sepanjang kali kecil depan rumah bila gerah mulai terasa kami langsung nyebur ke kali kecil itu, airnya yang dingin, bening dan jernih akan menambah asyiknya untuk bermain air disana.

Oh ya, di Santong aku nginep di rumah sahabatku namanya Asmah Saidi Samfuty, beliau sahabat terbaikku meski tak jarang kami tak sepaham, setiap kali aku berlibur di rumhanya, hal pertama yang kami kerjakan adalah memetik buah cengkeh, aku yang memanjat dan beliau yang menunggu di bawah pohon, buah cengkeh yang telah kami petik langsung kami jual kepasar dan hasil penjualannya kami pergunakan untuk membeli makanan (orang tua Asmah setiap pagi ke kebun).

Tempat wajib yang aku kunjungi di Santong adalah Dam (Waduk kecil penampung air). Aku, Asmah dan dua saudara laki lakinya berjalan menyusuri jalan setapak di atas kali kecil itu, sesekali kami saling dorong, bercanda, tertawa bahkan bernyanyi koor bersama, dan lagu yang kami nyanyikan adalah “Nurul hakim jaya, Nurul Hakim jaya … “ selalu potongan lagu ini ….. Sesampainya di Dam, tanpa komando kami menyebur, mandi dan bermain di sela batu batu gunung itu, dan kami selalu menghabiskan waktu sepanjang hari di sini.

Kini aku datang lagi ke Desa kecil ini, tanpa Asmah juga dua saudara laki lakinya, aku datang bersama teman teman arisan, meski semua telah berubah seratus persen, aku susuri jalan setapak yang telah ku lalui 27 tahun yang silam, ku temukan kembali rasa dan aroma hutan itu, Alhamdulillah, airnya masih jernih dan bening, hutan kecilnya masih lebat dan aku masih menemukan kembali Pitu (Monyet hitam) yang bergelantungan dari satu ke pohon yang lainnya seakan mengucapkan selamat datang untukku.

Terimakasih Ya Allah SWT telah KAU beri pemahaman tentang bagaimana mencintai alam kepada saudara saudara kami di Santong hingga mereka mampu dan selalu menjaga kelestarian alamnya, semoga Desa Santong dan desa desa yang ada di Kabupaten Lombok Utara senantisa dilimpahkan kesejahteraan dan kedamaian amin ......

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah, pengin banget ke Santong bu. Keren ya

10 Jul
Balas

sangattttttttttttttt keren, tidak hanya santong, kalo mas yudha ke lombok, saya ajak jalan jalan ke pantai dan ke gunung.

10 Jul

Kami menyebur, mandi dan bermain di sela batu batu gunung itu, serasa ikut bermain, bu... sungguh indah kenangan itu ...subhanallah...

09 Jul
Balas

Sangat indah bunda, meski sudah berubah di tambah dengan adanya jajanan atau kuliner yang berjejeran sepanjang jalan, rapi dan tertata ... Subhanallah .... Tabarokallah Mbak Umul Muarofah .

09 Jul



search

New Post