Persoalan pokok yang menjadi muatan demokrasi adalah persoalan " saling menghargai eksistensi (keberadaan)". Rasa ingin dihargai adalah kebutuhan setiap manusia dari berbagai latar belakang, suku, ras, dan bangsa, karena sudah merupakan fitrah manusia.

Setiap peserta didik di sekolah mempunyai hak untuk dihargai. Bapak dan ibuk guru, orang tua dan semua orang yang ada disekitar kita juga Mempunyai hak untuk dihargai dan dihormati, sebagaimana kita juga ingin dihargai.

Ternyata, persoalan menghargai dan dihargai adalah bagian terpenting dari misi dakwak islam, dimana yang lebih muda harus menghormati yang tua, dan yang lebih tua diperintahkan untuk menyayangi yang lebih muda. Begitulah yang Diajarkan oleh  Nabi Muhammad Saw. Kepada umatnya. Ajaran tersebut, kemudian dipandang sebagai nilai nilai demokrasi.

Dalam Al Qur'an Terindah banyak ayat yang membahas tentang Nilai nilai demokrasi, seperti QS.Al Isra'/17:70, QS. Al Baqarah/2:30, QS. Al Hujurat/49:13, dan QS.Asy Syura/42:38, dan masih banyak ayat yang lain. Inti dari semua ayat tersebut adalah agar manusia menghargai perbedaan, kebebasan berkehendak, menerapkan prinsip prinsip musyawarah, dan lain sebagainya yang merupakan unsur unsur dalam demokrasi.

Menurut pandangan kami, pemerintahan yang dipimpin oleh Rasulullah Saw. Dan Khulafa'urrasyidin merupakan pemerintahan yang paling demokratis yang pernah ada didunia. Buktinya adalah piagam masing yang dijadikan acuan Dalam menata hubungan antar warna masyarakat. Pada masa itu, semua elemen masyarakat mendapat pengakuan dan penghormatan yang setara. Semoga hal tersebut terwujud kembali di era sekarang ini...amiin