Sagusabu Membakar Semangatku

Satu guru satu buku (sagusabu), rasanya sesuatu yang tak mungkin bagiku. Walaupun sudah lama jadi guru, menulis adalah sesuatu yang berat kurasa. Mendapatkan informasi tentang workshop yang akan diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sijunjung. Aku langsung mendaftar melalui grup whatsApp.

Saatnya tiba, berbekal semangat dan keinginan kuat untuk bisa menulis, di bawah guyuran hujan deras aku berangkat ke Muaro Sijunjung untuk mengikuti workshop ini.

Acarapun dimulai, hingga sampailah pada acara inti. Narasumber tidak memberikan materi tentang teknik-teknik menulis, namun memberi motivasi dan inspirasi melalui tayangan-tayangan slide dan video tentang penulis pemula. Beliau bercerita, pada awalnya penulis hebat yang ditayangkan dan diperkenalkan bukanlah siapa-siapa. Tapi berkat kemauan yang kuat mereka mampu menulis buku. Hal ini membuatku merinding dan ingin seperti mereka. Mereka sudah mampu menunjukkan eksistensi dirinya melalui buku-buku yang ditulis.

Aku terus mengikuti kegiatan ini. Pada sesi kedua, setelah istirahat siang, kemampuan menulisku benar-benar teruji. Bingung,galau seakan mewakili perasaanku. Apalagi setelah lirik kiri dan kanan sudah ada beberapa orang peserta yang berhasil merampungkan tugas yang diberikan. Narasumber memberikan batas waktu pengiriman hingga pukul 19.00 WIB melalui grup whatsApp. Sementara sampai sejauh ini aku belum punya satupun tulisan yang bisa kukirim.

Namun kutetap berusaha, mengerahkan segenap kemampuan yang dimiliki. Apa yang diingat itulah yang ditulis. Sesuai dengan anjuran narasumber. Berulang kali kucoba, gagal lagi, kucoba lagi. Aku terus berusaha membuat sebuah synopsis dari buku yang akan kutulis.

Sesi ini berakhir sudah, namun aku belum bisa menulis satupun synopsis ini. Menunggu azan magrib berkumandang, kunyalakan lagi laptopku. Aku mulai lagi menulis. Sedikit demi sedikit ide itu mulai muncul. Gambaran tentang apa yang akan ditulis nanti setelah synopsis ini selesai mulai kudapatkan. Selesai menunaikan salat Magrib, aku berharap synopsisku rampung. Alhamdulillah berkat usahaku, dengan percaya diri yang dimiliki, sesuai dengan waktu yang ditargetkan tugasku berhasil dikirim. Leganya hatiku.

Penulis adalah peserta Sagusabu Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat