
Rasa ini Sungguh Tak Biasa
Ketika sapamu menyambut hariku, aku merasa semesta ini milikku saja.
Saat candamu menyapa sepiku, hatiku berkata dirimu adalah segalanya.
Saat ucapmu ciptakan semangat, luruh sudah segala keluh.
Ketika tatap teduhmu kupandangi, teduh pula tebing-tebing hati ini.
******
Aku menitip salam pada mentari dan rembulan.
Aku bercerita pada angin, daun, dan ranting.
Aku menunggu bersama balai-balai bambu.
Aku merindu pada ujung pagi juga pangkal malammu.
*******
Aku ingin kau jelaskan ini semua.
Agar aku paham pada debar yang kian membekam.
Aku tak bisa mengurainya.
Rasa ini sungguh tak biasa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siip mantap keren salam sukses
Terima kasih, Bu Rini. Salam sukses kembali...
Keren puisinya Bu
Terima kasih, Bapak.
Diksi yg luar biasa. Salam literasi dan salam kenal bunda. Izin follow ya bun
Terima kasih, Bunda. Salam litey dan salam kenal kembali. Siap follow balik....