Pagi mengajarkan kita banyak hal tentang kehidupan, diawal pagi kita seharusnya mengucapkan syukur karena masih diberi umur yang panjang sehingga dapat menghirup udara pagi yang segar diberikan oleh Tuhan semesta alam.

Pagi juga juga membuat hidup menjadi lebih tenang, karena dapat menghirup udara yang tidak banyak orang dapati, karena kebanyakan orang masih terlelap akan tidur pulasnya. Oleh karena itu bersyukurlah setiap pagi setelah menjalakan kewajiban Tuhan, maka kenikmatan yang akan kita dapat.

Burung berkicau membuat telinga siapa saja yang mendengarnya menjadi lebih santai, seolah tidak ingin beralih untuk mendengar kicauan burung yang menemani paginya. Sembari mendengar kicauan burung, tak mau kalah ayam pun terus memperlihatkan gagahnya ia berkokok untuk membangunkan para manusai yang lalai akan kewajibannya sebagai manusia.

Menikmati pagi, kicau burung dan suara kokok’an ayam tak lengkap rasanya apabila tidak ditemani dengan secangkir kopi yang dibuat dengan hati yang tenang dan senang karena telah menjalankan kewajibannya.

Tak hanya kopi, dan merasa kurang di samping kopi pun ditemani dengan cemilan yang membuat mulut ini tidak berhenti mengunyah menikmati segala yang disajikan oleh Tuhan.

Ingin rasanya tidak beranjak dari tempat ini, yang sudah membuat nyaman tubuh ini menikmati segala yang telah disajikan oleh alam. Tapi apalah daya manusia ynag tidak bisa memberhentikan waktu, dan harus menjalankan kehidupan yang kejam ini.

Sembari matahari naik ke atas permukaan langit, disaat itu pula suara kicau burung dan kokok’an ayam menghilang. Tak hanya itu kopi dan cemilan pun sepertinya tinggal sisa-sisanya. Hal ini manandakan ada kehidupan lain yang harus kita jalani setelah bersyukur atas pagi yang kita dapati.