Ibadah dan Muamalah

Manusia diciptakan oleh Allah untuk mengabdi, berbakti dan beribadah kepada-Nya. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman :

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ ٥٦

Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS.Adz-Dzariyat/51 : 56)

Perintah menyembah kepada Allah banyak diterangkan dalam Al-Qur’an, antara lain :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱعۡبُدُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِي خَلَقَكُمۡ وَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ ٢١

Artinya : “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu, agar kamu bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah/2 : 21).

إِنَّ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ هَٰذَا صِرَٰطٞ مُّسۡتَقِيمٞ ٥١

Artinya :”Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”. (QS. Ali-Imran/2 : 51).

Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya menerangkan bahwa dalam menyembah, berbakti dan beribadah kepada Allah harus ihsan yaitu yang artinya : “Engkau menyembah Allah seperti engkau berhadapan (melihat) Allah. Sebab meskipun engkau tidak melihat Allah tetapi Allah senantiasa melihatmu”. ( HR. Muslim ).

Manusia adalah makhluk sosial. Dalam kehidupannya memerlukan berbagai kegiatan dan hubungan atau komunikasi. Komunikasi dengan Allah disebut hablun min Allah yang tata hubungan manusia dengan Tuhannya, seperti shalat, membayar zakat, dan beribadah lainnya. Hubungan manusia dengan manusia lain serta alam sekitarnya disebut hablun min annas, seperti silahturrahmi, jual beli, transaksi dagang ( kewirausahaan ) dan kegiatan masyarakat lain yang disebut muamalat.