Yuswanto Raider

Saya adalah pendidik (Guru) yang tinggal di Kabupaten Mojokerto. Saya lahir di Surabaya, 14 Februari 1974. Saya alumnus Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP S...

Selengkapnya
Navigasi Web
Inilah Guru SMAN 1 Gondang Pencipta Motif Batik Kromosom 21
Bambang Parikesit, S.Pd., sosok Guru Penggerak dan Guru Seni Budaya SMAN 1 Gondang Kabupaten Mojokerto yang Menciptakan Desain Batik Kromosom 21 untuk kalangan Down Syndrome. (Foto : Yuswanto Raider)

Inilah Guru SMAN 1 Gondang Pencipta Motif Batik Kromosom 21

SMAN 1 Gondang Kabupaten Mojokerto layak berbangga diri. Mengapa? Karena salah satu tenaga pendidik (guru) sekolahnya mampu berinovasi dalam dunia batik. Ya, batik sebagai warisan leluhur bangsa Indonesia yang kini sudah masuk Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) UNESCO.

Bambang Parikesit, S.Pd., adalah sosok pencipta motif batik itu. Sebetulnya sudah puluhan motif batik yang sudah diciptakan dan dikembangkan. Hanya saja, motif itu masih seputar motif batik Majapahit dan batik kustom berbasis gaya batik nusantara. Namun ditahun 2025 ini ada motif batik istimewa yang diciptakannya.

Pada Januari 2025 lalu, Bambang Parikesit berkreasi lagi. Dirinya menciptakan motif batik Kromosom 21. Mengapa dinamakan motif batik Kromosom 21? Menurut Bambang Parikesit, motif ini dipersembahkan khusus bagi penderita Down Syndrome.

“Saya terinspirasi dari gambar model sel genetika down syndrome. Penderita gangguan down syndrome memiliki keunikan yang terjadi karena kelainan genetika. Penyebabnya adalah terjadinya pembelahan sel abnormal. Akhirnya menyebabkan terbentuknya lebih banyak material genetik pada kromosom 21,” ungkap alumnus Seni Rupa Universitas Negeri Malang itu berliterasi.

Lebih jauh dijelaskan Bambang Parikesit, ada tiga tipe down syndrome. Adalah Trisomy 21, Translokasi, dan Mosaik. Dari ketiga tipe itu, penderita gangguan Trisomy 21 yang paling mendominasi. Angkanya mencapai 95 %. Sedangkan tipe Translokasi sekitar 4% dan paling langkah adalah tipe Mosaik yang menyumbang kisaran 1 – 4 % saja.

“Dari keunikan gambaran sel-sel down syndrome itulah, akhirnya memantik saya berkreatifitas. Terciptalah motif batik Kromosom 21 ini dengan beberapa motif khusus. Karya ini saya persembahkan untuk penderita gangguan down syndrome,” ujar lelaki tambun kelahiran April 1983 itu.

Sementara, lanjut suami Indar Setiati itu, motif khusus batik Kromosom 21 yang didesainnya, baru empat corak. Adalah motif Batik Smoke Tindes S’likur, Batik Abstrak Renoreni, Batik Ngalun S’likur, dan Batik Abstrak.

“Khusus untuk produksi dan marketing aneka motif batik Kromosom 21, saya percayakan sepenuhnya pada Mydebz Batik. Lokasinya berada di Dusun Teras RT 03 RW 03 Desa Tambakagung Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto,” ungkap guru Seni Budaya SMAN 1 Gondang dan Guru Penggerak angkatan 7 itu menegaskan.

DUKUNGAN SEKOLAH

Mendengar akan daya kreasi salah satu pendidik disekolahnya, Johan Bahrudin, S.Kom., MT., menyatakan rasa bangga dan mengapresiasinya. Bagaimana pun, setiap pendidik punya kebebasan berekspresi dan berkarya nyata. Hal itu akan sangat mendukung peningkatan mutu sekolah secara lintassektoral.

“Saya sudah banyak mendengar tentang kompetensi yang dimiliki pak Bambang. Justru kali ini sangat istimewa, karena menciptakan sesuatu yang baru. Setidaknya akan membantu pola pendidikan karakter dan membuka peluang bagi peserta didik,” ucap pak Johan, sapaan harian Kepala SMAN 1 Gondang.

Hal itu, lanjut pak Johan, juga diperkuat beberapa dokumen sekolah. Sebagai guru seni budaya, pak Bambang juga sering melakukan pembelajaran batik disekolah. Bahkan banyak karyanya yang sudah dikonsumsi publik sebagai seragam instansi maupun perusahaan.

“Harapan saya, meski sebagai guru seni budaya, selanjutnya pak Bambang bisa menularkan daya kreatifitasnya untuk peserta didik. Selain itu akan memberikan bekal dalam tataran skill maupun peluang wirausaha, upaya pelestarian seni budaya juga bisa diterapkan disekolah,” ujar pak Johan menegaskan harapannya.

Bagaimana pun, lanjut pak Johan, SMAN 1 Gondang yang berusia 38 tahun ini butuh sosok-sosok yang kompeten, kreatif, loyal, dan mampu menjaga marwah institusinya. Upaya peningkatan pelayanan pendidikan sudah digerakkan maksimal sejak kepemimpinan dirinya yang sudah berjalan tiga bulanan ini. (Use.21.02.2025)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post