Makan 'suami ' ?
Bagi kami masyarakat suku Buton, Sulawesi Tenggara khususnya Kabupaten Wakatobi, makanan ini sudah tidak asing lagi. Ya, kami terbiasa makan suami . Wih.. kedengarannya seram yaa. Kanibal ! Eh tapi tidak sesadis itu kok. Makanan ini rasanya sangat bersahabat untuk lidah siapa pun.
Makanan ini terbuat dari singkong. Diparut halus, lalu airnya diperas. Setelah itu dihaluskan menggunakan ayakan bambu. Kukus . Mengukusnya menggunakan cetakan yang terbuat dari daun kelapa, yang dianyam berbentuk kerucut.
Bagaimana rasanya ? Flat . Karena itu, tambahkan dengan sepotong ikan bakar atau ikan masak bumbu kuning. Sertakan juga sepiring sambal matah. "Mantapuu!" Ucap orang Buton.
Suami merupakan makanan pokok pengganti nasi bagi kami orang Buton. Maklumlah, geografis wilayah Buton yang panas sehingga tanaman padi tidak dapat tumbuh dengan baik di sana. Dalam setiap acara keluarga, kesempatan menyantap suami tidak pernah kami lewatkan. Hanya dengan memakan suami seukuran kepalan tangan saja, perut akan cepat merasa kenyang.
Beberapa kawan yang pernah mencoba makanan ini, merasa suka. Hal ini mungkin karena bahan dasar makanan ini sudah sangat populer. Bahkan dikatakan bahwa makanan ini mirip dengan tiwul yang less sugar.
Tertarik untuk mencoba?
Cilincing, 7 November 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah...info menarik...salam literasi,Pak !
Wah...info menarik...salam literasi,Pak !
Menarik. Kami di Bima "edu bojo" namanya. Salam literasi