Manusia tidak ada yang sempurna, karena kata sempurna hanya punya Sang Pencipta. Kehilafan, kealfaan terkadang tanpa disadari hadir disetiap langkah kehidupan. Berbenah diri, introspeksi dan mencari kesibukan yang baik jauh lebih indah dan nikmat ketimbang terus menyibukkan diri mencari kesalahan, menghakimi, mengomentari kehidupan orang lain, yang membuat lupa akan makna dari sebuah benda yaitu CERMIN.

***

Dari sebuah cermin yang selalu dipergunakan, hendaknya kita belajar, supaya tahu bahwa setiap masing-masing orang sudah tentu ada masanya, ada porsinya, ada lebih dan ada kurangnya. Tapi mengapa kita terus dan terus mencari dengan segala upaya di mana titik lemahnya, bahkan sampai meminta bantuan kepada orang lain.

***

Masyaallah .. Allahuakbar ... Apakah dengan cara seperti itu, kita adalah orang yang lebih baik, lebih pintar, bahkan teramat hebat? Lupakah kita bahwa kita adalah manusia yang jauh dari kata sempurna.

***

Mengapa . . . Oh mengapa . . . Mengapa kita dengan susah payah menyibukkan diri mencari dan terus mencari kesalahan orang lain padahal kita tahu bahwa manusia itu punya kelebihan dan punya kekurangan sama seperti diri kita.

***

Ayo berbenah diri, jikapun ada yang salah dan ingin mengoreksi atas sebuah kesalahan demi kebaikan diri dan bersama, bicara baik-baik, diskusikan, cari solusi terbaik, beri nasehat, dan jika tak berkenan ya sudah lah dan biarkan saja, biarlah menjadi tanggungjawabnya baik dunia maupun akhirat.

***

Mari berbenah diri, jangan buat hati dan pikiran kita terganggu, terguncang hebat yang pastinya akan berpengaruh, jantung jadi berdebar kencang, kesana sana salah, kesini salah, makan tak enak, tidur tak nyenyak karena setiap hari bahkan setiap detik pikiran kita selalu dihantui hal-hal yang seharusnya tidak dipikirkan yang pada akhirnya menjadi ambar, sehingga tersenyumpun tak lagi tersungging di pipi. Cobalah menikmati hidup kita sendiri, syukuri apa yang ada, karena hidup itu adalah sebuah anugrah, mungkin itu jauh lebih baik.

Batanghari, USE 23092021