Rumah Kue
Rumah Kue
# Tagur (277)
Bulan Ramadhan sangat akrab dengan berbagai kue takjilan. Sangat banyak dijual orang di mana-mana. Entah itu di super market, mal, di toko-toko sederhana rakyat, atau di pinggiran jalan. Pokoknya tempat-tempat strategis cukup menjanjikan untuk berjualan di situ. Biasanya ada yang mendagangkan kue buatan sendiri, namun ada juga sebagai pengecer. Berbagai macam kue, mulai dari yang tradisional hingga terkini tersedia.
Di kota kami ada salah satu tempat terlaris penjualan kue takjil Ramadhan. Tempatnya berada di daerah Sungai Maram namanya. Sebuah kota tua di daerah kami. Di dekat Pasar Angso Duo berseberangan dengan Sungai Batanghari kebanggaan masyarakat Jambi. Penduduknya mayoritas asli Melayu Jambi. Pada bulan Ramadhan ini semua ibu rumah tangga di situ membuat kue jualan ini. Khususnya aneka kue khas Jambi. Semacam kegiatan industri kecil rumahan.
Beraneka ragam kue itu misalnya: bolu kemojo (bolu kojo), pedamaran, engkak ketan, talam lemak (kue gandus), kelepon, kue lapis, talam ubi, berbagai pempek, rujak mie dan masih banyak lainnya. Uniknya mereka hanya sebagai produsen saja. Para konsumen berdatangan sendiri untuk dipasarkan kembali ke tempat lain. Para konsumen harus mengambil tiket antrian atau via telepon, kalau tidak, nggak kebagian. Rasa kuenya tidak diragukan lagi. Sungguh sesuai semua selera. Ada yang rasa manis, asin, gurih, lemak dan lainnya. Sangat maknyuush.... Sungguh warisan resep leluhur yang tiada duanya. Tempat ini tak pernah sepi di bulan Ramadhan bagi pedagang kue yang ingin meraup keuntungan.
Mereka memberi label pada kue takjilan itu dengan nama 'Rumah Kue'. Setiap kue sudah dikemas sedemikian rupa dalam setiap 'cup' dengan harga yang sangat terjangkau. Sehingga terjamin kebersihannya. Kue enak dan lezat, harga tak menguras kantong. Berbuka puasa jadi semangat.
Kami yang berada di sekolah pun dapat menikmati aneka kue tersebut dengan hanya duduk 'manis' saja. Seorang ibu setiap hari menjajakan kue itu ke sekolah. Dengan senang hati banyak guru yang membelinya. Ibu penjual itu sangat 'gesit' berdagang. Selain ke sekolah-sekolah, juga ke rumah-rumah warga, ke Puskesmas, ke kantor-kantor lain. Sungguh 'koleganya' sangat banyak. Berapa pun adanya aneka kue terbawa jarang yang bersisa setiap hari.
Itulah kelebihan kue khas Jambi buatan "Rumah Kue".
Jambi, 26 April 2021.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ulasannya bunda. Hem, ingin rasanya menikmati kue tersebut tapi dlm bayangan he he he Salam sukses selalu
Terima kasih, Bu.
Hmmm nikmatnya....
Ya, Bu, untuk berbuka puasa.