REFLEKSI DIRI
Di panggilan suci, langkah tertuju, menuju Baitullah, hati berseru. Meninggalkan dunia, melepas gengsi, menyatu dalam lautan insani.
Di padang Arafah, doa terhantar, menyapu dosa, mengharap sadar. Mengingat Adam, mengingat jejak, manusia hina, mencari jejak.
Thawaf mengitari Ka'bah nan mulia, seperti semesta, tiada henti berputar. Sa'i berlari, Siti Hajar pun sama, keyakinan teguh, tak pernah gentar.
Mina menyambut, setan dilempari, melawan hawa, melawan diri. Kurban ditumpah, bukan sekadar daging, ikhlas berkorban, hakikat paling penting.
Haji mabrur, bukan sekadar gelar, bukan hanya langkah, bukan hanya syiar. Ia terukir dalam amal sepanjang hayat, ikhlas memberi, berjiwa rahmat.
Tak cukup di Mekkah, tak hanya di Mina, haji sejati terbawa ke rumah. Mengasihi sesama, merendah hati, jujur, adil, di setiap sisi.
Bila haji hanya raga berangkat, tanpa hati luluh, tanpa akhlak terangkat, maka ia layu sebelum berkembang, kosong makna, lemah dan hilang.
Namun jika haji menjadi cahaya, menyinari diri, menerangi dunia, itulah mabrur sepanjang zaman, haji sejati, menuju Tuhan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar