Bicara pada Ruh
Tauladan hanya sebatas manis di bibir
Nyatanya lakuku tak kalah horor
Sebelas duabelas seperti watak Mak Lampir
Kusadari itu fakta!
Namun, derai pilu di sudut hati
Tetaplah membawaku pada naluri sang ibu
Anak-anakku berhak bahagia
Meski tak mampu kuwujudkan sepenuhnya lewat laku
Namun, bait bait doa terus kurajut pada setiap lelapnya si jantung hati
Menaruh perlahan tangan di atas ubun ubun mungil tak berdosa
Berkomat kamit dan berbincang dengan ruhnya
Kiranya inilah yang bisa ibu persembahkan untukmu duhai pelipur lara
Barangkali segala bentuk keburukan dunia dan isinya bisa menjauh darimu
Dan yang ada hanya kebaikan mengiringi langkahmu
Sungguh, ridhoku padamu paripurna
Salam cinta ibumu,
UneRianti
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Anak-anakku berhak bahagia...subhanallah , cinta ibunda yang luar biasa