Ayah, Cinta, dan Airmata
Ayah, lelaki biasa berjiwa baja. Tak haus pujian namun uluran tangannya nyata. Baginya anak adalah jantung yang harus selalu berdetak. Namun, bagi anak..ayah hanyalah pelengkap hidup nan sempurna. Sungguh, sempit sekali logikamu memandangnya. Tanpa ayah bolehlah hidupmu lurus saja. Namun, tak kau dapati arti rahmat di dalamnya.
Salam literasi!
UneRianti
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Permulaan yang keren. Luar biasa
Bersyukur yang memilili ayah berhati baja.
Tanpa ayah bolehlah hidupmu lurus saja.Namun, tak kau dapati arti rahmat di dalamnya. ...Luar biasa bu yuni...
Terimakasih bu umul muarofah hehe
Moga jadi ayah mantab. Untuk bapak..2 semua.
Bu Yuni peserta sagusabu Pbun ya. Salam kenal bu. Saya dari MTsN Kumai
Enggih bu, salam kenal juga saya dari smpn 1 kumai
Penuh makna .. Jadi rindu ayah ...hiks.
Hiks hiks bu pur jd sedih
Semangat bapak ibu peserta Sagusabu pangkalan bun...
Pak asyikin mesti bangga punya anak penulis cerpen d atas.
Aamiin ya Allah