MEMANDU RINDU
MEMANDU RINDU
Pagi ini pucuk cemara mengayun daun diterpa beliung erat pegang ranting bergoyang Ketika itu sepasang pipit bercengkrama memadu rindu tak berkesudahan Setiap cicit yang terlontar kuperdengarkan tanpa keluh Kumaknai jiwa satu persatu yang terselip dalam diksi Sejuta purnama telah kulewati bersama riuh angin itu Merajut asa menyimpan rasa cinta yang tertanam Secangkir kopi pahit mengepul di bawah gejolak rindu yang datang tiba-tiba
Karawang Juli20
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah menyejukkan, keren. Sukses selalu Bu Yuningsih
Diksi yang indah,bu.. Rindu yang membuat pilu... Salam sukses,Bu