Yunik Ekowati

Si sulung dari empat bersaudara cewek semua. Lahir di Sragen di bulan Juni, suka mencoba hal baru dan suka tantangan. Menggembala kambing sambil membaca buku ad...

Selengkapnya
Navigasi Web
KALUNG KACE
KALUNG KACE

KALUNG KACE

KALUNG KACE

Tantangan Hari ke-21#TantanganGurusiana

Sebuah peradaban manusia tentang aksesoris atau perhiasan tubuh, terutama yang digemari oleh kaum hafa tetapi juga kaum laki-laki nampak mulai mengenakan. Benda kalung adalah jenis perhiasan atau aksesoris yang menjuantai atau menggantung pada leher. Tujuannya adalah untuk menunjang penampilan supaya lebih menarik, selain itu juga untuk kepentingan prestise atau status sosial seseorang dalam sebuah kelompok. Pada awalnya hanya kalangan bangsawan, raja, ratu, permaisuri, putriraja, dan kerabat kerajaan. Kalung dihadirkan dalam berbagai jenis, dan desain. Misalnya kalung berantai, kalung manik-manik, kalung mutiara, berlian, dan yang lainnya. Dalam kemunculannya, pada zaman dahulu kalung dikenakan oleh para bangsawan atau sekelompok orang yang mempunyai kekuasaan dan berpengaruh. Sangat jarang, bahkan tidak ada pemakai aksesoris kalung berharga pada kalangan masyarakat biasa pada saat itu.

Aksesoris kalung muncul pertama kali sejak 40 ribu tahun yang lalu. Kalung tertua terbuat dari kerang, gigi, tulang-tulang kecil, ukiran kayu, batu dan berbagai elemen alam lainnya. Beberapa yang pernah ditemukan dalam material berharga, seprti terumbu karang merah dari laut Mediterania. Kalung dengan bahan batu-batuan berharga pertama kali dikenalkan oleh bangsa Roma. Hingga mengalami perkembangan sejak abad ke-14. Selain kalung tertua terbuat dari kerang, gigi, tulang-tulang kecil, ukiran kayu, batu dan berbagai elemen alam, juga ditemukan kalung jenis Celtic kuno yang terbuat dari logam berbentuk bengkok seperti bulan sabit, yang diketemukan di Skotlandia dan Irlandia sekitar 1800-1500 SM.

Aksesoris kalung di Indonesia, juga nampak pada relief candi Borobudur, yang dibangun pada masa Dinasti Syailendra dan masa pemerintahan raja Samaratungga yang merupakan raja kerajaan Mataram kuno, sekitar tahun 824 Masehi. Pada masa lalu aksesoris kalung, gelang, anting dikenakan tidak hanya oleh perempuan, tetapi dikenakan juga oleh kaum laki-laki. Terlihat pada relief candi Borobudur, mulai dari mahkota, anting, kalung, gelang tangan hingga gelang kaki. Bahan yang digunakan merupakan bahan yang berkualitas terbaik sehingga bisa bertahan hingga ribuan tahun.

Didalam pemakaian eksesoris kalung saat ini juga mengalami banyak perkembangan, muai dari desain atau modelnya maupun bahan yang digunakan untuk membuat kalung, sangat berfariasi. Jika kalung yang dikenakan pada masyarakat sekarang umumnya terbuat dari emas permata atau mutiara asli. Berbeda lagi dengan kalung yang digunakan untuk kepentingan pertunjukan atau sebuah karya seni.

Khususnya di dalam kostum dan aksesoris tari, kalung yang dimaksud ada dua yaitu: kalung permata dan kalung Kace. Jika untuk yang kalung permata, biasanya berfungsi untuk kegelamoran, keanggunan dan keagungan tokoh atau karakter yang akan diperankan. Sedangkan kalung Kace adalah terbuat dari bahan dasar kain yang disulam menggunakan benang emas, payetan permata, batu-batuan atau mote yang berwarna-warni, berbentuk melebar melingkari leher dan menutupi sebagian dada. Adapun bentuk dari kalung kace bisa bermacam-macam, tergantung yang mengenakan baik penari wanita maupun pria. Tergantung jenis tariannya, kreasi tradisi, atau klasik.

Biasanya digunakan untuk tari jenis kreasi bahan dasar kainnya lebih melebar atau menutupi bagian dada. Bentuknya juga sangat berfariasai sesuai kreatifitas sang penciptanya. Kalau zaman dahulu membuat kalung Kace masih menggunakan bahan-bahan kain bludru dan mote atau payetan yang di rangkai mulai satu persatu, menggunakan jarum tangan kemudian disulam dengan pola atau gambar yang sudah dibuat. Tetapi sekarang sudah modern, dunia aksesoris juga mengalami perubahan pesat. Untuk kalung kace, bisa kita jumpai berupa kain yang sudah bordiran membentuk kalung dan biasanya digunakan untuk bahan aksesoris baju gamis.

Seiring dengan kreatifitas para koreografer dengan memadukan aksesiris tersebut dipadukan dengan ditambahi payetan batu permata, supaya terlihat lebih gelamor dan hidup. Langkah pertama dalam membuat kalung Kace tari kreasi adalah: mencari ditoko yang menjual aksesoris, bentuk bordiran yang biasanya digunakan dalam membuat aksesoris baju gamis. Biasanya sudah tersedia sepasang dengan bordiran bagian leher dan kedua tangan. Sesuai kreatifitas kita, memadukan bentuk-bentuk tersebut dengan sulaman batu permata. Kemudian kita gunting bordiran yang digunakan, terus ditempel pada kain untuk melapisi supaya tidak terlalu tipis atau bagian kasar bordir supaya tidak terlihat. Setelah itu dijahit pada bagian tepi agar terlihat rapi.

Setelah rapi dijahit, bisa ditambahkan hiasan menjuntai kebawah berupa roncean payet dari mote-mote, tetapi jika dirasa tidak perlu karena batu permata atau payetan sudah terlalu banyak maka cukupdengan dijahit atau ditambah renda pada pinggirnya saja, jika tidak perlu ya tidak usah diberi tambahan. Nah…kalung Kace untuk tari kreasi sudah siap digunakan untuk pementasan. Selamat mencoba dan selalu berkreasi.

Semarang, Jatisari Mijen, 22.00 Wib

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bgt bu

16 Jun
Balas



search

New Post