Yuni Handayani,S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tanpa Rencana Semua Lebih Indah

Tanpa Rencana Semua Lebih Indah

Tantangan hari ke- 36

# Tantangan GuruSiana

Tanpa Rencana Semua Lebih Indah

Sudah hampir 3 hari kami merasakan lockdown dari dampak corona, tiga hari juga kami tak jumpa teman-teman, dan para siswa. Semua di kerjakan secara online di rumah masing-masing dengan pengawasan dari orang tua. Semua rencana Pemerintah untuk merumahkan semua kegiatan dalam jangka waktu 14 hari kami laksanakan, jika memang akan mengurangi penyebaran virus corona, walau terasa sepi di rumah tanpa ada canda tawa rekan-rekan guru, saling bercerita jika sedang istirahat dan para siswa yang membuat kami harus tertawa, kadang ngomel karena kelakuan mereka, hehehe, namun semua itu menambah warna bagi kami para guru di sekolah.

Hari ketiga pagi pukul 09.00 wib, bunyi ponsel di Grup Umak-umak Spenda salah satu guru yaitu Bu Nisfu mengabarkan bahwa salah seorang siswi Spenda yaitu Miranda baru saja kehilangan ibu nya, ibu miranda baru saja meninggal dan jenasah baru saja tiba di rumah duka. Bu nisfu menuliskan’siapa yang mau menemaninya Takziah ke rumah Miranda. Mungkin karena kesibukan masing-masing akhirnya kami yang berjanjian dengan bu nisfu, B Leni untuk berangkat takziah ke rumah miranda. Rumah nya cukup jauh di air serkuk. Setelah kami bertiga kumpul di sekolah, kami jalan menuju rumah Miranda, di rumah miranda sudah banyak para pelayat, dan tampak siswa siswi Spenda. Kami saling menyapa dan menyakan kabar kepada mereka. Senang rasanya setelah tiga hari bisa jumpa mereka.

Setelah takziah selesai kami pamit pada keluarga miranda, dan kami melanjutkan ke rumah salah satu siswi spenda yaitu Jayanti. Kami di pandu oleh jayanti untuk mengikuti nya dari belakang menuju rumahnya di air ranggong. Kebetulan di rumah jayanti ada acara jadi kami di ajak untuk melihat acara tersebut. Setelah hampir 25 menit kami ikuti jayanti dari belakang perasaan kok ya ndak sampai-sampai. Kami saling ngebut dan bilang,

“nak, kamu ga salah kah bawa kami ke rumah mu” kata ku

“endak bu” sahutnya

“ weleh-weleh nak, kok jauh sekali rumah nya”

Ini adalah jalanan pertama buat ku semenjak aku tinggal di Belitung, mungkin jika aku sendiri aku akan nyasar kemana mana ga tau jalan pulang, dalam hati ku. Ujung nya jalan sepertinya. Setelah lewat aspal kami menelusuri tanah merah dan di ujung tanah merah ini lah kediaman jayanti. Takut dan senang campur aduk karena membayangkan jika hujan lebat apa yang akan terjadi pastilah tanah ini lengket dan aku belum pernah jalan di tanah merah. Setelah tiba dikediaman jayanti kami disambut ibu nya, selama 10 menit kami bercakap-cakap dengan ibu jayanti kami pamit untuk pulang, karena hari sudah hampir hujan. Gerimis mengundang sepanjang perjalanan kami, kami langsung di ajak ke rumah bu nisfu. Kami singgah dulu di rumah bu nisfu, disitu kami mengobrol sambil menunggu anak bu nisfu pulang sekolah, karena smu tetap ada pelajaran tambahan di sekolah. Setelah kaka dan adik pulang, hujan makin lebat dan kaka anita ternyata sudah bisa mengendarai mobil.

“ oh, ya kak Nita mau ke antar miss yuni ke rumah teman miss yuni, tanyaku

“kemana miss”, jawab ka nita

“kita petik buah kelengkeng yuk, ”jawab ku

“ oke miss” sahutnya

Akhirnya tanpa waktu yang lama dan tanpa rencana kami ke teras rumah dan naik ke mobil.

Langsung cuss menuju kediaman teman ku, halamannya memang sangatluas, terlihat pohon kelengkeng dengan buah yang sangat lebat menambah semangat kami untuk segera memetik dan mencicipinya. sampai di halaman rumah nya kami langsung masuk dan langsung memetik kelengkeng yang sudah siap panen, dengan rintisan hujan kami terus memetik kelengkeng dan langsung kami makan dibawah pohon kelengkeng yang rindang. Senang, dan bahagia untuk perjalanan hari ini. Setelah puas, kami pamit pulang dengan sang pemilik pohon kelengkeng. Kami melanjutkan perjalanan untuk kulineran,tiba ke suatu tempat, saat hujan seperti ini paling enak makan mie ayam dan bakso ya. Kami singgah disalah stu tempat mie ayam favorit. Makan kami berlima sebelum kembali ke rumah masing-masing.

Perjalanan yang tak pernah terencana namun terasa indah jika kita lalui dengan orang tersayang dan membuat kita bahagia. Terimakasih ibu Nisfu,b Leni,kak Nita, dan Dwi sudah membuat aku bahagia dan tak galau lagi saat libur aku tak bisa jumpa keluarga ku..

Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT..Aamiin YRA.

Tanjungpandan, 18 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Seruuuu jalan bareng sahabat tersayang

18 Mar
Balas

Wauuu mkn mievayam...

18 Mar
Balas



search

New Post