#tantanganharike124

#TantanganGurusiana

--

Sore ini lagi-lagi aku pulang menjelang Maghrib. Walaupun semua sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, menjelang hari H akreditasi madrasah, ada saja hal yang kurang dan harus segera disiapkan. Seolah tidak ada habisnya pekerjaan, masih saja aku dan kawan-kawan harus lembur hingga lewat batas waktu.

Suami dan anak-anakku sudah banyak sekali mengerti kondisiku. Mereka tidak pernah protes. Aku selalu bisa memberikan waktu berkualitas bersama mereka di saat yang sedikit itu. Hal seperti ini berlangsung tidak hanya sekali. Tugas sebagai guru tidak hanya sekedar mengajar saja. Banyak tugas administrasi yang sungguh menyita waktu. Salut pada kawan-kawan yang masih wiyata bhakti yang tetap berdedikasi mengerjakan semua pekerjaan ini.

Sampai rumah Alhamdulillah suami sudah membeli lele goreng di warung penjual penyetan pinggir jalan. Akan tetapi ternyata dia masih harus keluar lagi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Alhasil anak-anak yang masih TK dan SD kelas 2 masih harus menahan lapar hingga suami pulang kembali. Mereka tidak mau kutawari makan malam dengan menu lain. Mereka maunya makan lele goreng kremes oleh-oleh ayahnya. Padahal anak-anak belum berani makan sendiri karena rawan duri. Sementara aku sama sekali tidak berani menyentuh makanan yang kata orang enak itu. “Nggak apa-apa, Buk, aku nunggu Bapak pulang aja. Kita tahu, kok Ibuk takut sama lele,” kata mereka. Lele benar-benar membuatku mengalami ketakutan berlebihan. Jangankan menyentuhnya, melihat bentuknya dan mencium baunya saja aku sudah bergidik ngeri.