Yuniar Widati

Guru Bahasa Inggris MTs Negeri 3 Magelang yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan. Sangat suka membaca dan masih terus belajar menulis. Cukup ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cenolan
Sumber gambar: https://img-global.cpcdn.com/recipes/83ba4ffcc050dbcf/751x532cq70/cireng-salju-garing-di-luar-empuk-di-dalamdijamin-gak-alot-foto-resep-utama.jpg

Cenolan

#tantanganharike312

#tantangangurusiana

--

 

Siapa tak kenal cireng. Penganan berwarna putih yang gurih itu sungguh lezat. Apalagi dinikmati kala masih hangat. Kata cireng yang berasal dari bahasa Sunda merupakan akronim dari kata ‘aci digoreng’. Aci atau tepung kanji yang merupakan olahan dari singkong itu adalah bentuk lain dari penganan yang berasal dari umbi tersebut.

 

Dalam bahasa Jawa, cireng mengambil bentuk yang lebih bervariasi. Di daerah saya, Magelang, sangat terkenal penganan lezat lainnya yang merupakan varian dari cireng yang disebut geblek. Penganan rakyat yang lezat itu sungguh menggoda dan membuat ketagihan. Geblek sendiri biasanya ada campurannya. Yang diberi potongan kelapa sungguh menambah gurih rasa aslinya. Bentuknya biasanya bulat-bulat kecil yang disambung-sambung seperti rantai.

 

Ada lagi kesukaan saya yang sebenarnya hampir sama dengan cireng. Namanya adalah cenolan. Disebut cenolan karena bentuknya yang acak hanya seperti dicenol-cenol atau diambil sembarang. Digoreng sedikit kering, cenolan yang kriuk di luar dan lembut di dalam ini menjadi juara bagi penganan favorit saya. Dicocol pada sambal kecap, cenolan terasa semakin lezat tak terkira. Lezatnya mengalahkan pizza atau burger bagi lidah saya.

Hanya satu yang paling tidak asyik berkaitan dengan cireng, gebleg, atau cenolan ini. Tidak lain tidak bukan adalah pada proses menggorengnya. Jika tidak pintar mengolah, mereka akan meledak-ledak dalam minyak panas ketika digoreng. Dulu jika membeli yang setengah jadi dan tinggal digoreng, saya sering memakai ‘pakaian dinas’ lengkap jika ingin menggoreng. Ditambah tutup panci lebar yang digunakan sebagai perisai, komplit suah pakaian tempur menggoreng. Jika tidak demikian, siap-siap saja kulit melepuh terkena cipratan minyak. Itulah sebabnya banyak yang lebih memilih membeli yang tinggal dikonsumsi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wuih, yummy kayaknya. Paling nikmat dilahap saat lapar hahaha. Sehat selalu

19 Jan
Balas

Hahaha... Betul sekali. sayangnya nggak bikin kenyang Pak.

19 Jan

Mantap buk Yun,, Cemilan yang bakalan bikin ketagihan,,, apalagi menjadi teman sambil pjj,,,, Sukses selalu

19 Jan
Balas

Nah, cocok Pak, hehehe...

19 Jan

Bagi resep dan takarannya Bu Yuniar. Ntar ambo coba biarpun tidak dimakan di Magelang. Mantap ulasannya. Salam literasi.

19 Jan
Balas

Saya biasa beli jadi, Bu. atau setengah jadi yang tinggal goreng doang, hihihi...

19 Jan

Perlu pakai helm dengan penutup mata kayanya kalau menggorengnya ya Bu Yuni

21 Jan
Balas

Yummy... Mau donk bu

19 Jan
Balas

Ayuk, Bu dicobain. Bikin nagih, nih, hihihi...

19 Jan

Lezat ni bikin perut lapar. sehat dan sukses selalu Bu cantik

19 Jan
Balas

Serius lezat banget untuk penggemar masakan gurih.

19 Jan

mmmm pasti enak... keren bun sukses selalu

19 Jan
Balas

Enak beneran Bu. Buat kawan cemal cemil cocok sekali.

19 Jan

Penasaran seperti apa rasanya, dalam benak saya membayangkan seperti pempek dos di daerah saya, lihat gambarnya sepertinya enak rasanya

19 Jan
Balas

Mungkin juga, Pak. Bahan utamanya cuma tepung kanji. Bisa dicampur ikan dan bumbu lain. Kriuk tapi empuk, hehehe...

19 Jan

Makanan tradisional yang perlu dilestarikan. Sukses selalu buat Ibu Yuniar Widati

19 Jan
Balas

betul, Pak. Anak-anak saya generasi milenial pun suka. Semoga tidak punah.

19 Jan

Enak, nihh. Tulisan yang menginspirasi keren banget Bun. Semoga sehat selalu aamiin

19 Jan
Balas

Nah, kalau dari Bandung variannya lebih banyak lagi ya, Bu. Cireng, cimol, cilor, wah enak semua.

19 Jan

Penasaran seperti apa rasanya. Keren Bu. Salam sukses selalu.

19 Jan
Balas

Kriuk di luar lembut di dalam, Rasanya gurih dengan aroma bawang putih, Bu Yessy. Bikin nagih, hihihi...

19 Jan

Cireng asik menemani waktu santai, keren ulasannya bucan, salam literasi dan salam silaturahmi

19 Jan
Balas

Betul Bu. Susah berhenti sebelum habis, hehehe...

19 Jan

Wah, hampir menetes liur saya membayangkan makan cireng dan cenolan yang dicelupkan ke sambal kecap. Saya jadi teringat punya cireng siap goreng yang saya beli tadi pagi. Hehehe, pas banget. Makasih Bu. Artikelnya mantap.

19 Jan
Balas

Waini yang sering mbawain geblek untuk saya. Boleh juga besok cenolannya dibawain ke Mts, Bu, hehehe...

19 Jan

Hemm...seperti apa ya rasanya...semoga sehat semuanya ya Bund

18 Jan
Balas

Enak gurih dan kriuk, Bu. apalagi aroma bawangnya. Menggoda, hahaha...

19 Jan

Makanan kesukaaan anak anak niih Salam sukses selalu ga bunda

19 Jan
Balas

Kalau belum habis nggak bisa berhenti, hihihi...

19 Jan

Enak sekali ya bu..cirengnya

19 Jan
Balas

Endes banget, Bu, hehehe...

19 Jan

Seperti krupuk ya bun pingin coba tapi kapan ya

19 Jan
Balas

Bukan juga, sih. Karena dia empuk. Mirip kayak pempek gitu tapi lebih sederhana.

19 Jan

Ulasannya keren bun. Mengalir dan menginspirasi untuk dicoba. Jadi pengin nih merasakan cenolan. Sukses terus bunda.

19 Jan
Balas

Ayuk Bu dicobain. Terima kasih apresiasinya. Salam sukses kembali.

19 Jan

Jadi ngiler ngebayanginnya Bu. Hehe.

19 Jan
Balas

Cus ke supermarket beli, Bu, hehehe...

19 Jan

Jadi pengin makan cenolan! Salam sukses selalu

19 Jan
Balas

Ayuk, Pak, dicobain. Sekarang bisa beli yang beku. Yang ini digoreng tidak meledak. Biasanya kemasannya dengan nama cireng.

19 Jan

Lagi baca tulisan bu Juniar, suasana lagi mendung ... bayangkan cenolan... mendah enak e ... Salam sukses, Bu.

19 Jan
Balas

Wah, dimakan pas mendung makin syahdu, Bu Cicik...

19 Jan

Cakep tulisannya Bunda, lebih praktis beli sudah jadi tinggal makan hehe,, salam sukses

19 Jan
Balas

hahaha... Iya, betul juga. salam sukses kembali.

19 Jan

Waah ilmu baru untuk saya. Bunda. Beragam jenis makanan dari Jawa Tengah

20 Jan
Balas

Aku suka juga bunda

19 Jan
Balas

Cireng..makanan favorit ku..sukses selalu dengan karyanya bun

19 Jan
Balas

wah, samaan kita. Tos, Bu.

19 Jan

Cenolan,mantap dan lezat. Semoga sehat dan terus semangat berkarya .

19 Jan
Balas

Iyes, Bu. Endes pol... salam sehat dan sukses kembali.

19 Jan

Ulasan yang selalu mantap bunda. Sehat dan sukses slalu

19 Jan
Balas

Siap, Bu. salam sukses kembali.

19 Jan

Jd penasaran....kyknya enak nih apalagi dimakan pas musim hujan begini. Mantap bu tulisannya

19 Jan
Balas

Iyes, Bu. Sayangnya kalau dingin kurang lezat. Terima kasih apresiasinya...

19 Jan



search

New Post