Yuniar Prihanti

Lahir di Bondowoso 18 Juni 1974. Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Guru Kimia di SMA Negeri 2 Bondowoso. Tinggal di kota Bondowoso, Jawa Timur. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
HASDUK
Gerakan Pramuka GugusDepan 013 -014 #Dewan Ambalan WRN 23

HASDUK

Hasduk mengacu pada kain yang berbentuk segitiga yang dikenakan untuk melengkapi seragam dalam kepramukaan yang biasa dikenal dengan Setangan Leher atau juga dikenal dengan Kacu Pramuka. Istilah Hasduk hanya ditujukan untuk kain berbentuk segitiga yang berwarna Putih dan Berwarna Merah pada Tepi ujung kain tersebut, Jadi hasduk tidak bisa di samakan dengan Scarf Pramuka. (Wikipedia)

Penggunaan setangan leher (seragam ) telah diatur dalam telah diatur dalam SK Kwarnas no. 174 tahun 2012

Setangan leher dikenakan secara rapi pada pakaian seragam pramuka untuk berbagai jenis seragam mulai dari pakaian harian pramuka, pakaian seragam kegiatan, pakaian seragam upacara, hingga pakaian seragam khusus (pakaian seragam muslim dan pakaian seragam tambahan). Cara pemakaiannya sama, baik pada berbagai golongan anggota, jenis kelamin (putra atau putri), maupun jenis seragam. Pemakaiannya diatur sedemikian rupa sehingga warna merah dan putih tampak rapi. Bagi anggota putri yang mengenakan pakaian seragam muslim jika kerudung atau jilbab dikenakan di luar baju (tidak dimasukkan) sehingga kerah baju tidak terlihat, setangan leher dikenakan di luar kerudung sehingga tidak dikenakan di bawah kerah baju. Di sekolah kami setiap hari Jumat, para siswa mengenakan seragam pramuka. Tentunya penggunaan seragam ini harus mengikuti ketentuan yang berlaku. Demikian juga dengan penggunaan hasduk atau setangan leher. Namun, seringkali penggunaan hasduk atau setangan leher terutama pada siswa putri berjilbab dikenakan dibawah kerudung sehingga tidak terlihat. Membiasakan penggunaan yang benar memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh kesabaran dalam mengingatkan dan butuh kesadaran diri pribadi untuk selalu taat pada aturan. Sebagai Pembina Gugus Depan, yang bisa saya lakukan adalah mensosialisasikan penggunaan hasduk secara benar terutama pada siswa putri berjilbab, dan bekerjasama dengan guru yang lain untuk selalu mengingatkan dan menegur bila penggunaannya kurang benar. Bukan hal yang mudah, seringkali yang terjadi, siswa kucing-kucingan menghindar, terkadang memberikan alasan klise seperti ada di tas, dipinjam teman dan lain sebagainya, bila ditegur. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam menumbuhkan kebiasaan yang baik. Ala bisa karena biasa. Marilah menggunakan hasduk atau setangan leher sesuai dengan tata aturan. WRN Jaya 💪 Daftar Pustaka : https : //id.m.wikipedia.org https : //www.pramukaria.id
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wiih kereeen mbk.

14 Feb
Balas

Terimakasih, ini belajar dan mencoba menuangkan yang ada di kepala..Mohon bimbingannya mbak

14 Feb

Ulasan yang keren Bu lanjutkan berbagi dan berkarya untuk kebaikan, Barokallah

13 Aug
Balas

Ulasannya sangat informatif. Keren, sukses selalu Bu Yuniar Prihanti

14 Aug
Balas

Keren ulasannya.

12 Aug
Balas



search

New Post