Memasuki tantangan gurusiana hari ke-15 , ada banyak guru yang mulai kehilangan idenya , seperti saya misalnya. Ada saatnya menemukan ide dengan cepat tapi kadang baru menemukan ide jelang waktu berganti hari.

Waktu mengajar bahasa di SD dulu, saya pernah terapkan menulis apa saja yang terlintas di fikiran pada siswa saya. Tabrak saja aturan berbahasa ,yang penting anak- anak bisa menuangkan ide dan fikirannya.

Dengan iringan musik, siswa saya beri waktu untuk menuliskannya. Kalau masih bingung, saya akan minta mereka menulis kata bingung. Mengawali semuanya dengan kata bingung, tidak tahu mau menulis apa.

Ada siswa yang lancar menulis tapi ada juga yang belum menulis apapun. Di sinilah peran guru untuk meyakinkan siswa bahwa apa saja bisa ditulis.

Mengapa saya belum tahu mau menulis apa?

Siapa yang bisa ditulis dalam sebuah cerita?

Di mana tempat yang nyaman untuk menuangkan ide tulisan?

Kapan waktu yang tepat untuk menulis?

Bagaimana caranya ?

Mengapa saya harus menulis?

Teman- teman itu sebenarnya bingung juga kan ya?

Mengapa saya belum memulainya?

Apa nanti tulisan saya ada yang mau baca?

Siapa yang memaksamu menulis tiap hari?

Apa keuntungan menulis setiap hari?

Tantangan gurusiana yang diluncurkan CEO MediaGuru benar-benar ampuh.

Ampuh untuk membuat banyak penulis melanjutkan tulisannya yang terhenti.

Ampuh menjadi cambukan sehingga banyak guru yang tidak bisa tidur kalau belum menulis.

Ampuh melatih kedisipilinan untuk selalu setor tulisan setiap hari.

Ampuh menggerakkan hati yang selama ini abai dengan tujuan menulis untuk mengobati diri.

Ampuh membuat guru jadi mau membaca sebelum menulis agar tulisannya bermakna.

Ampuh membuat penulisnya menjadi peduli terhadap lingkungan karena apapun bisa jadi ide tulisan.

Ampuh melatih guru berani mengirimkan tulisannya untuk dilombakan.

Wah , banyak deh...

Terima kasih, MediaGuru

Terima kasih, gurusiana.id

Terima kasih, Pak Ihsan dengan ide yang terus mengalir tiada henti.

#Buy