Tujuh Pot Bunga Besar
Tujuh Pot Bunga Besar
Cerita Anak (02) Tantangan Menulis hari ke-105
Mendengar jawaban siswa-siswa tersebut Pak Ben sangat senang dan bangga. Pak Ben yakin siswa-siswa kelas VI ini bisa diandalkan untuk membangun sekolahnya. Tak lupa Pak Ben memberi pujian atas jawaban siswa tersebut. Kemudian Pak Ben menjelaskan kekayaan sekolah yang belum dimanfaatkan tadi adalah tujuh pot bunga besar kosong melompong yang tersebar dipekarangan sekolah tersebut. Serempak anak-anak menjawab “ Ooo iya…”
Kemudian Pak Ben melanjutkan” Bagaimana menurut kalian cara memanfaatkannya ? “ “Pak, siswa laki-laki mengisi tanahnya, kami yang cewek mencari bunganya.” Cantika salah seorang siswa perempuan memberi jawaban. “ Bersama-sama saja Pak, per kelompok.” Doni sang ketua kelas memberi pendapatnya juga. Kemudian ada pula Shinta yang menyampaikan pendapatnya, “Pak, selama ini setiap bunga yang ditanam selalu habis terbongkar oleh ayam tetangga Pak, makanya dibiarkan saja kosong lagi Pak.”
Pak Ben jadi terpikir, inilah penyebabnya pot bunga ini tidak dimanfaatkan selama ini. Kemudian Pak Ben memberi penjelasan yang harus dilakukan oleh siswa kelas VI, “Anak-anak, bagaimana kalau kita bagi saja kelas kita ini menjadi tujuh kelompok, masing-masing kelompok bertanggung jawab terhadap satu pot bunga. Tanggung jawabnya mulai dari mengisi potnya, mencari bunganya, menyiram setiap hari dan perawatan lainnya sampai kalian tamat. Nanti akan dipertimbangkan hasil kerja kalian sebagai penambah nilai praktek kalian .”
Semua siswa setuju dan menyambut gembira apa yang disampaikan Kepala Sekolah. Kemudian Kepala Sekolah mengajak siswa kelas VI membagi kelompok menjadi tujuh kelompok. Semua berebut memilih teman yang disukainya. Namun akhirnya belum juga terbentuk, kerena mereka semua berjumlah 25 orang, sehingga tidak bisa dibagi sama banyak.
Pak Ben mengambil alih pembagian kelompok tadi. Siswa laki-laki ada 10 orang, siswa perempuan 15 orang, setiap kelompok telah terdapat tiga orang, sisa 4 orang yaitu 1 perempuan dan 3 laki-laki. Kelompok Doni sebagai ketua kelas , kelompok Cantika yang rumahnya berada di depan sekolah, dan Taufiq yang rumahnya juga sangat dekat dari sekolah ditetapkan hanya 3 orang saja. Kelompok yang lain mendapat tambahan dari yang 4 orang sisa tadi. Semua setuju dan bergembira dengan pembagian yang diatur oleh Kepala Sekolah tadi.
Pak Ben juga telah menetapkan pot masing-masing yang menjadi tanggung jawab kelompok, karena potnya menyebar di seluruh pekarang sekolah. Ada yang di depan ruang majlis guru, ada yang di depan pustaka dan lainnya. (Bersambung)
Bayang,30082020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar