Jum’atan

Pentigraf ke-43 Tantangan Menulis hari ke-110

Hari ini menjelang waktu Jum’at masuk, Pak Ben masih sibuk disekolahnya. Dua orang tukang dibawa untuk bekerja membuat tempat berwhuduk dan tempat pembuangan sampah. Karena waktu sholat hampir masuk, dan juga Pak Ben ingin melihat anak-anak muridnya sholat Jum’at di masjid, Pak Ben memutuskan untuk melaksanakan sholat Jum’at di Mesjid dekat sekolahnya.

Selesai Pak Ben sholat sunat tahyathul masjid, muazzin langsung mengumandangkan azan. Pak Ben langsung mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, melihat murid-muridnya. Cukup banyak murid SD yang dilihat oleh Pak Ben, ada yang duduk sama-sama anak SD ada juga yang duduk disamping orang tuanya. Mereka nampaknya duduk dengan tenang mendengarkan azan. Senyum bangga terlihat diwajah Pak Ben, mudahan memang tenang seperti ini anak-anakku selalu bathin Pak Ben dalam hati.

Namun itu hanya berlangsung sesaat, saat azan masih berkumandang, suara bisik-bisik telah mulai terdengar dari shaf yang paling belakang. Bahkan semakin lama semakin keras saja. Sampai khatib telah mulai berkhotbah, suara itu masih terdengar dengan jelas. Pak Ben jadi gusar, malu rasanya kalau anak muridnya yang berisik. Dengan perasaan tak menentu Pak Ben berusaha memutar pandangan ke arah datangnya suara berisik tersebut. Oh, ternyata bekas anak muridnya yang telah duduk di SMP maupun SMA,. Pandangan Pak Ben kearah merekapun tidak mereka gubris.masyaallah…

Bayang, 04092020