Jordan
Jordan
Cerita Anak - Tantangan Menulis Hari ke-125
Pagi sekali saat berjalan menuju ruangannya, Pak Ben sudah mendengar tangisan seorang anak perempuan dari kelas IV. Pak Ben masuk ke dalam dan mendekati anak perempuan tersebut yang bernama Lany. Rupanya dia di pukul oleh anak yang bernama Jordan. Sementara Jordan sendiri tidak Nampak batang hidungnya. Dengan membelainya dan berjanji akan memanggil Jordan, Lany baru diam. Rupanya Lany mau piket dan dia meminta Jordan yang juga piket untuk membantunya. Tapi Jordan malah marah dan memukulnya.
Saat berbaris, Pak Ben memanggil siswa yang bernama Jordan, tapi orangnya tidak ada. Teman-temannya bilang Jordan kembali pulang ke rumahnya. Akhirnya Pak Ben hanya titip pesan bahwa Kepala Sekolah ingin kenalan dengan Jordan.
Dari guru kelas Pak Ben dapat cerita bahwa Jordan ini anak yang sudah berulang kali tinggal kelas. Naik ke kelas IV ini juga lantaran telah dua tahun di kelas III. Setiap tinggal kelas, guru kelas harus siap-siap diserang oleh neneknya ke sekolah dengan cerocosnya. Jordan dan seorang adiknya tinggal bersama neneknya. Ayah ibunya telah bercerai dan sama-sama telah memiliki keluarga baru.
Guru kelas sering membiarkan Jordan kalau berbuat ulah, lantaran malas berurusan dengan neneknya. Maka hari ini Pak Ben sebagai Kepala Sekolah mengambil alih permasalahan Jordan. Setelah jam pelajaran di mulai Pak Ben kembali mencari Jordan ke kelasnya. Ternyata Jordan tidak masuk lagi.
Keesokan harinya, Jordan hadir kembali ke sekolah dan Pak Ben langsung memanggilnya ke ruang Kepala Sekolah. Jordan rupanya sangat gagah. Kulit putih bersih, badan berisi, pakaian cukup rapi tapi tak lengkap. Tidak pakai dasi, sepatu berwarna merah pula. Padahal sudah ketentuan sepatu harus hitam. Rambut sudah panjang dan telah menyentuh telinga dan tampak jejak di cat warna perak.
Setelah sampai diruangan Kepala Sekolah, Pak Ben langsung menyalami Jordan dan memberi minuman gelas layaknya seorang tamu. Kemudian Pak Ben duduk disamping Jordan dan berfoto selfi berdua dengan Jordan. Wajah Jordan yang semula pucat, eh malah senang dan bangga di ajak berfoto oleh Pak Ben.
Kemudian Pak Ben bertanya “Kapan Jordan terakhir berfoto dengan ayah ?”. Jordan hanya diam dan menundukkan mukanya ke lantai. Air matanya mulai menggenang. Wajah yang tadi telah ceriah berubah menjadi sedih. Pak Ben merangkul bahunya dan mengusap-usap berulang kali. (Bersambung)
Bayang, 19092020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cernaknya, Pak. Sukses selalu. Salam literasi
Kereen pak
Bersambung ya ..jadi penasaran kelanjutannya pak...salam
Makasih udah mampir,salam