Yulius sabri

H. Yulius Sabri.S.Ag seorang hamba Allah yg bekerja sebagai ASN di Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Sumatera Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Wakaf sebagai Gaya hidup

Wakaf sebagai Gaya hidup

#WAKAF SEBAGAI GAYA HIDUP

by.H.Yulius Sabri.S.Ag

Ada dua instrumen ekonomi keumatan yang diwariskan oleh syariah Islam, yaitu: zakat dan wakaf. Keduanya berbeda, tapi hakekatnya sama. Zakat bersifat wajib; sedangkan wakaf sifatnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).

Orang yang masuk kategori mampu dan mencapai nishob zakat tapi enggan berzakat, maka ia telah berdosa karena meninggalkan kewajiban. Sedangkan orang yang tidak berwakaf tidak berdosa, tetapi ia tidak memperoleh keutamaan (fadhilah).

Nabi dan para sahabatnya adalah contoh terbaik dari orang-orang yang gemar berwakaf. Sebut saja misalnya: Rasulullah SAW berwakaf untuk pembangunan Masjid Nabawi di Madinah; Umar bin Khattab RA mewakafkan tanah terbaiknya di Khaibar; Usman bin Affan RA mewakafkan sumur yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Madinah setelah ia membelinya dari seorang Yahudi; Abu Thalhah RA mewakafkan salah satu kebun kurma terbaiknya di Bairuha; dan Abdurrahman bin Auf RA mewakafkan beberapa kios di pasar Madinah. Dan masih banyak lagi contoh-contoh wakaf yang mengesankan dari para sahabat, tabiin dan generasi terdahulu.

Wakaf menjadi gaya hidup mereka. Sehingga mereka terjauhkan dari gaya hidup hedonistik, materialistik dan serba keduniawian. Karena wakaf adalah sebuah gerakan di dunia berdampak kemaslahatan dunia, namun hakekatnya berorientasi pada akhirat. Karena pahala wakaf akan terus mengalir hingga di alam kubur dan negeri akhirat.

Orang yang gemar berwakaf, ibarat ia sedang menabung di sebuah rekening akhirat. Semakin sering dan besar ia berwakaf, maka semakin besar pula saldo tabungannya itu. Sehingga, pada saatnya ia telah meninggal dan dikuburkan hingga dihisab pada Hari Akhir kelak, saldo tabungan akhirat itulah diantara yang dapat menolongnya kelak.

Itulah pahala wakaf yang disebutkan oleh Rasulullah sebagai sedekah jariyah, yaitu sedekah yang pahalanya akan terus mengalir. Dan wakaf inilah yang pertama kali akan memberi manfaat detik kematian seseorang. "Jika anak cucu Adam meninggal terputuslah semua amalannya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya" kata Rasul SAW.

Jadikanlah wakaf sebagai gaya hidup. Waqf lifestyle. Agar pahalanya terus mengalir pada kita selama-lamanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wakaf adalah gaya hidup. Keren dan inspiratif. Orang yang gemar berwakaf, ibarat ia sedang menabung di sebuah rekening akhirat. Insha Allah, aamiin ya robbal aalamiin.

31 Oct
Balas

Makasih buk

31 Oct

Orang yang gemar berwakaf, ibarat ia sedang menabung di sebuah rekening akhirat. Semakin sering dan besar ia berwakaf, maka semakin besar pula saldo tabungannya itu. Sehingga, pada saatnya ia telah meninggal dan dikuburkan hingga dihisab pada Hari Akhir kelak, saldo tabungan akhirat itulah diantara yang dapat menolongnya kelak.Aamiin YaRabbTrimakasih Tausiahnya ustads...

31 Oct
Balas

Waw terima kasih cik qu

31 Oct

Aamiin. Smoga bisa

31 Oct
Balas

Yop cik gu

01 Nov

Aamiin. Smoga bisa

31 Oct
Balas

Amin

01 Nov

Waqaf lifestyle, keren Pak...

31 Oct
Balas

Mksih cik gu

01 Nov

Aamiin... Keren pak wakaf sebagai lifestyle. Tulisan yang menginspirasi... Terimakasih kunjungannya pak... Sudah saya follow pak... Ditunggu follbacknya ya... Salam literasi..

03 Nov
Balas

Makasih

13 Dec



search

New Post