Yulita silvia

Seorang guru di MAN 3 Kota Padang...

Selengkapnya
Navigasi Web

Satu Bulan Sudah

Satu bulan sudah aku hanya di rumah saja,karena wabah Pandemi Corona Virus.Awalnya aku perkirakan paling- paling hanya sebentar saja liburnya,tetapi sungguh aku tidak menduga akan berlanjut sampai satu bulan dan masih ada satu bulan lagi aku harus di rumah seperti instruksi dari Pak Gubernurku, karena dipaksakan sama yang namanya Corona19 ini,betul- betul membuat aku tidak habis pikir sampai kapan ini akan berakhir.Kata pak gubernur kita lihat perkembangannya bila semakin banyak warga terkena virus ini maka akan dikaji ulang kemungkinan liburnya diperpanjang.

Aku sangat berharap ini cepat berakhir,karena bukan saja kejenuhan yang kadang menghampiri diriku, tetapi dampak yang muncul.Contohnya saja dari cerita temanku ia jadi sering ribut dengan pasangannya karena makin menipisnya keuangan.Ya inilah dampak yang paling dahsat aku lihat bukan saja ,dampak kematian karena sakit virus ini ,tetapi dampak ekonomilah yang begitu parah.Dimana- mana banyak orang terkena PHK karena pabrik ,toko,kantor angkutan trspirtasi umum dan oarng yang berjualan tidak lagi bisa berjalan seperti biasa. Sedangkan kebutuhan yang namanya perut tidak ada pengenal istirahat.Ya Allah cepatlah ini berakahir ,biar saudara-saudaraku yang telah di PHK dan berhenti beraktifitas bisa bekerja lag,bisa jualan lagii dan tidak ada lagi kata yang terucap," Lebih Baik Berkelahi Dengan Orang Dari Pada Berkelahi Dengan Perut".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

kita dipakasa memilih satu di antara dua: ikut atau maut. Situasi yang dilematis. Namun, tak ada ruang untuk memilih keduanya. Nyawa taruhannya. Salam kenal. Salam literasi.

07:49
Balas

Betul sekali pak ,mudah- mudah kita tidak ada yang salah langkah karena pandemi ini,salam kenal kembali,salam literasi

09:53
Balas

Moga masalah ini cepat berlalu

19:40
Balas



search

New Post