Hari itu ,hari yang akan mengukir sejarah dalam hidup Bibi.Bagaimana tidak, ia akan melepas masa lajangnya.Bibi nikah dengan pilihan orang tuanya,yang merupakan teman bermain semasa kecilnya.

Acara akat nikah Bini ,dilaksanakan di mesjid yang paling besar di kampungnya yang tidak berapa jauh jaraknya dari rumah kedua calon penganten.Hati Bibi berdebar-debar sejuta rasa bersemanyam di hatinya,entah apa Bibi tidak mengerti.

Acara puncak yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba ,yaitu acara penggucapan ijab kabul,tetapi hati Bibi makin beedebar kencang seperti ada gelombang angin topan di dalamnya.Tiada henti bibir Bibi beristiqfar tetapi gemuruh itu tiada henti.Bibi duduk tepat di belakang calon imamnya.Terdengar jelas oleh Bibi,dengan suara bergetar sang calon imamnya menjawab ucapan ijab kabul dari ayahnya."Saya terima nikah dan kawinya Via ,dengan mahar seperangkap alat salat dan emas 5 gram" kata si calon penganten pria.Semua yang hadir terdiam ,sedangkan Bibi langsung pingsan karena kaget seperti disambar petir karena bukan namanya yang disebut tetapi nama kawan dekatnya.

Padang,7 Juli 2020