Mereka yang Berjihad
Membaca berita terbaru hari ini hari ke 19, terdapat 47 nakes terpapar Covid19. Berita ini kembali membuat dadaku sesak. Rasa takut kembali hadir. Sudah dua hari saya tidak mengikuti berita tentang Covid19, sangaja saya lakukan karena rasa takut sudah hampir mendekati paranoid. Bagaimana tidak, ketika saya ngobrol dengan tukang sayur pagi hari dia bilang:
" kalau seperti saya ini ya tidak bisa diam dirumah apalagi 14 hari. Libur sehari saja, tagihan bank keliling sudah marah marah".
Saya jadi khawatir bagaimana nantinya, memang di Jember masih aman. Tercatat jumlah pasien positif 0, PDP 4 orang dan ODP 69. Namun meski sekolah libur dan guru membelajarkan siswa secara daring, lalu lintas masih ramai, banyak orang yang keluar rumah. Bahkan tadi malam beredar video polisi membubarkan massa yang nongkrong di alun-alun Kalisat, Jember timur.
Sore ini di rumah saya juga mendapati nenek yang biasa memijat bayi keliling perumahan bercerita tentang Covid19. Katanya sekarang banyak penyakit baru , namanya corona tapi adanya di Jakarta.
"Lho, masak cuma di Jakarta mbah" kucoba menggali pemahaman si Embah dan jawabnya: " ya karena hanya ada di TV. Tidak ada di sini".jawab si Embah sambil mencubit pipi bayi yang digendong ibu ibu di depan rumah. Saya makin khawatir saja, mereka masih dengan santainya bersosialisasi bahkan menyentuh kulit pipi bayi. Haduh bagaimana jika si Embah terpapar, lalu bagaimana nanti bayinya.
Sampai disini saya simpulkan bahwa masyarakat kita perlu edukasi. Saya lanjutkan lagi bertanya, :" Mbah , ngerti social distance?"
Tentu saja beliau tidak tahu dan balik tanya:" penyakit apa lagi itu?".
Duh, katanya si mbah ini suka nonton TV, tapi belum paham juga, kasihan mereka jika kemudian tiba-tiba terpapar juga tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya, lalu malah menularkan ke banyak orang. Subhanallah..
Sungguh ini tantangan luar biasa. Terlebih kepada para tenaga kesehatan yang sudah berjuang mati matian. Bahkan ada yang mati beneran, dan kini sudah banyak yang terpapar.
Ya Allah, berilah kekuatan kepada para tenaga kesehatan untuk menolong kami. Hanya merekalah harapan kami. Jika dulu saat berperang melawan musuh kita mengandalkan TNI dan Polri sebagai garda terdepan, hari ini tiada yang dapat melakukan peperangan melawan virus selain para tenaga kesehatan.
Mereka bukan lagi bekerja atas nama profesionalisme, namun mereka kini berjihad di medan perang. Lindungilah mereka dan kami ya Allah, kuatkanlah mereka dan kami ya Allah.
Semoga para tenaga kesehatan selalu diberikan kesehatan dan keselamatan. Aamiin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
aamiin ya Alloh. semoga corona segera berakhir ya bu. Kita turut mendoakan para nakes yang berjuang di garda terdepan melawan corona.
Trenyuh lihat mereka bu..semoga selalu dalam penjagaan Nya
AMIIN YAA ROBBAL'AALAMIIN
Aamiin
Aminn
Ya Robbal alamin
Aamiin.... Semoga keadaan kembali aman dan semua dalam lindungan Allah... Salam
Iya bu, aamiin