Awal kebersamaan saya dengan PGRI adalah saat saya menjadi bagian di Pokja Pengembangan Keprofesian. Saat Seksi Pengembangan Keprofesian PGRI Kabupaten Jember mengadakan workshop penulisan Laporan Penelitian Tindakan Kelas dan Artikel, Saya diminta untuk membantu teman teman guru menulis laporan Penelitian Tindakan Kelas, kemudian menulis ulang laporan Penelitian Tindakan Kelas tersebut dalam format artikel lalu diterbitkan ke Jurnal. Saya berperan sebagai fasilitator saja, sebagai narasumber, PGRI menghadirkan Bu Ninik, beliau adalah widyaiswara dari LPMP Jawa timur.

Sebagai peserta Workshop PTK dan Artikel adalah seluruh guru di kabupaten Jember, dimulai dari guru-guru TK/RA selama 3 hari, kemudian guru guru SD/ MI selama tiga hari dan dilanjutkan dengan guru-guru SMP/ MTs selama 3 hari dan berikutnya guru-guru SMA/SMK selama 3 hari.

Jadi selama sembilan hari saya menjadi fasilitator workshop penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas dan Artikel, menjadikan saya mau tak mau harus belajar menulis laporan PTK. Bagi saya ini merupakan berkah, dan berkah plusnya, saya dapat berkonsultasi langsung dengan narasumber.

Sebagai fasilitator saya harus menyiapkan segala kebutuhan workshop, untuk itu saya banyak berkomunikasi dengan narasumber tentang kebutuhan workshop. Disaat itulah saya banyak bertanya dan belajar menulis PTK apalagi tempat menginap narasumber adalah di wisma PGRI dan saya juga diminta menemani beliau menginap. Maka otomatis saya mendapat bimbingan secara privat.

Alhamdulillah setelah selesai kegiatan workshop, diadakan juga lomba menulis PTK dan artikel. Kesempatan ini saya manfaatkan dengan mengirimkan PTK berjudul peningkatan Hasil Belajar Suhu Melalui Penerapan Inguiry dan membuat Termotolsi. Alhamdulillah karya saya terpilih, kemudian saya diharuskan presentasi karya di Forum Ilmiah Guru di PGRI kabupaten Jember.

Setelah presentasi dan karya saya terpilih sebagai juara pertama, kemudian karya saya dikirim ke Dinas Pendidikan Propinsi Jawa timur untuk kembali dilombakan dalam Forum Ilmiah Guru tingkat propinsi. Alhamdulillah karya saya kembali terpilih. Saya kembali harus presentasi di depan juri lomba yang berasal dari kalangan dosen MIPA Unesa. Jurinya baik baik, tidak mencari kesalahan karya, tapi justru mengembangkan karya. Di propinsi karya saya juga dipilih sebagai juara untuk dikirim ke lomba yang sama di tingkat Nasional.

Rupanya untuk dikirim ke tingkat Nasional, karya saya masih harus di perbaiki lagi. Secara khusus kami para pemenang lomba FIG propinsi dari berbagai jenjang di bimbing lagi. Kami diundang ke hotel Utami untuk mendapatkan bimbingan dari para dosen yang menjadi juri lomba kemarin. Selama dua hari karya kami dibedah, ternyata masih banyak kekurangan, kami diberi waktu seminggu untuk memperbaiki karya di rumah masing-masing.

Selain medapat bimbingan memperbaiki karya tulis, kami juga dibimbing tentang cara presentasi dan membuat paparan powerpoint yang benar, dan menarik. Ini merupakan pengalaman luar biasa yang belum pernah saya dapat sebelumnya. Setelah seminggu memperbaiki karya, membendel dan membuat paparan powerpoint sesuai persyaratan lomba FIG Nasional, kami kemudian mengirim karya kami ke propinsi, untuk selanjutnya panitia di propinsi yang akan mengirimkan karya juara juara propinsi ke panitia lomba FIG Nasional

Dua hari menjelang lomba di tingkat nasional kami para juara provinsi diundang lagi untuk berkumpul di hotel utami. Kami melakukan persiapan untuk presentasi ditingkat Nasional. Alat peraga dan media pelajaran serta powerpoint dicek kembali oleh panitia propinsi. Setelah itu kami bersantai, makan malam dan beristirahat menunggu pagi untuk terbang ke Jakarta.

Esok harinya kami semua berangkat bersama dengan dua orang pendamping dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menuju ke Jakarta dengan pesawat Batik Air. Kami sampai pukul 12 .30, kemudian dijemput ol mobil menuju hotel.

Di tingkat nasional lomba diadakan di hotel berbintang yang membuat kami peserta dari desa menjadi tidak percaya diri. Para peserta dari berbagai provinsi se-indonesia berpenampilan sangat meyakinkan. Nyali kami ciut, namun pendamping dari provinsi selalu menyemangati kami, hingga lomba berjalan. Saat lomba, kami harus presentasi karya tulis dan medianya, kemudian menjawab semua pertanyaan baik dari juri maupun dari peserta.

Alhamdulilah ternyata dari provinsi jawa timur dapat meraih juara dari semua jenjang. Jenjang TK meraih juara 1, jenjang SD meraih juara 2, dan saya dari jenjang SMP menjadi juara 3, sedangkan untuk tingkat SMA jawa timur menjadi juara 2. Kemenangan ini sungguh tidak pernah saya bayangkan. Saya bisa menjadi juara Forum Ilmiah Guru di tingkat nasional. Semoga kisah ini bisa menginspirasi anda