Belajar dari Para Gurusianer

(Tantangan Hari ke-9)

#tantanganGurusiana

Pada awalnya saya berencana menulis secara runut untuk ikut tantangan ini. Menuliskan kisah bersambung, berkelanjutan, beralur selama 30 hari, 60 hari bahkan 90 hari untuk mengikuti tantangan menulis di gurusiana. Terlalu muluk ya? Mimpi barangkali. Ataupun jika tidak begitu menulis artikel yang saling berkaitan, sehingga nyambung jika nanti selesai target, terus dibukukan. Pasti keren. Sekali dayung, dua, tiga, bahkan lima pulau terlampaui. Haha.. Tetapi ya, ternyata tidak mudah untuk konsisten.

Seperti penulis di gurusiana yang lain. Banyak dari peserta yang mengikuti tantangan menulis di gurusiana ini begitu konsisten. Berkelanjutan. Kisah bersambung dan keren-keren. Mereka adalah Bapak-bapak dan ibu-ibu hebat yang menuangkan ide-ide cemerlangnya dengan luar biasa sehingga tersusun menjadi kisah memukau. Saya harus banyak belajar dari gurusianer-gurusianer hebat ini.

Selama ini, saya hingga memasuki tantangan hari ke-11, (namun masih hari ke-9 bagi saya karena kegagalan di hari ke-3), masih menulis dengan berbagai tema, beragam, bahkan kadang berantakan. Saya masih asal menulis. Ide apa yang muncul, ya itulah yang tertuang di gurusiana.

Barangkali akan lebih bagus jika saya nanti, mungkin di tantangan hari ke-10 begitu, memulai konsisten menulis dengan satu tema, berlanjut dan berkesinambungan. Tulisan bisa dalam bentuk fiksi, atau non fiksi misalnya artikel kesehatan, artikel tentang pembelajaran, model pembelajaran, inovasi dan sebagainya. Bisa jadi tentang kegiatan di rumah, memasak dengan resep resep baru. Tetapi wong saya bukan orang yang pinter masak, bagaimana mungkin menulis tentang resep memasak? Tentu aneh jadinya.

Mungkin menulis tentang tips tips tertentu di bidang tertentu. Tetapi apa? Eeemmm.. apa ya?

Baiklah akan saya pikirkan. Semoga ketemu ide baru. Mungkin nanti saat tidur, saya bermimpi mendapatkan ide menulis yang runut dan berkesinambungan. Aamiin.

Magetan, 25 Januari 2020

#tantanganGurusiana