Hari ini, Sabtu, 8 Juli 2023 merupakan hari pengantaran si bungsu untuk mondok. Meski di tempat yang sama, tetapi tingkatan sekolahnya sudah beda.

Sebulan lebih di rumah, banyak sekali drama yang terjadi. Mulai dari bangun pagi, yang biasanya jam 4.00 WIB di asrama, sekarang menjadi 4. 30 WIB bahkan kadang lebih. ltupun harus dibangunkan dengan cara termanis dan jaga kesabaran.

Handphone, menjadi salah satu sumber perdebatan antara aku dan bungsuku. Memang tidak seperti temannya yang lain yang punya Hp sendiri, dia hanya bisa memggunakan Hp ayahnya yang tidak lak lengkap lagi aplikasinya. Hotspot internetpun dari Hp ku.

Untuk hafalan, aku tidak bisa hitung berapa kali muroja'ah dan menambah hafalan. Tapi samar-samar sering juga terdengar suara tilawah dari kamarnya yang entah kenapa sering dikunci.

Sejatinya kami berangkat lebih pagi . Akan tetapi bungsuku masih betah berlama-lama. Mulai dari beli sarapan , padahal sudah tersedia nasi lengkap dengan sambal, yang cukup lama. Hingga mandi yang sengaja diulur-ulur.

Kami sengaja biarkan, agar sehari ini tidak terjadi telenovela yang dibasahi air mata. Lagian waktu kedatangan hingga jam 12.00 WIB.

Alhamdulillah semua lancar, hingga pertemuan orangtua dengan fihak yayasan berakhir. Kami berencana pulang, lagi-lagi bungsuku minta waktu lebih lama.

Perjalanan Padang-Pariaman lancar. Kami tiba di rumah sekitar jam 19.20 . Aku masuk rumah lebih dulu, baru si ayah menyusul, karena masih memarkir kendaraan .

Hal pertama yang jadi perhatian, adalah pintu kamar gadis bungsuku ini yang ditutup. Hal ini tidak biasa. Pintu kubuka, seberkas cahaya dari dinding sedikit memberi penerangan.

"Ah, ini cahaya apa, ya?" Sekelebat tanya yang langsang terjawab. Langsung si Ayah kupanggil. Sedikit hati-hati, beliau masuk, karena mengira ada apa.

Kilatan bening tersamar di mata si Ayah. Kami sama terdiam. Aku sengaja membiarkan airmata membasahi hatiku. Gadis kecilku, selalu bisa membuat kami merasa tersanjung dan di sayangi.