Haramain9
Kepergian salah seorang calon jamaah haji kemarin, mengingatkanku pada Muzdalifah. Tempat memungit batu yang akan digunakan untuk lempar jumroh.
Selesai wukuf di arafah pada tanggal 9 Zulhijjah, jamaah haji bertolak ke Mina. Sebelum ke Mina, jamaah harus menmungut bati dulu di muzdalifah. Tanah lapang luas dan gersang dengan batu kerikil .berserakan.
Hari telah lewat tengah malam. Jamaah makin lama makin banyak berdatangan. Tanah lapang luas terasa mulai sesak oleh manuasia.
Kita tidak pernah tahu kapan Sang pemilik kehidupan memanggil kita kembali. Karena janji yang kita buat dulu, saat ingatan kita belum berfungsi semestinya.
Muzdalofah menjadi saksi perpisahan tak biasa, sepasang kekasih, nenek yang berangkat duluan ke Mina demgan rombonga perempuan. Meninggalkan Kakekbyang terlihat sehat saja, yang akan menyusul dengan mobil berikutnya.
Janji kepada Sang khaliq tak bisa ditawar, didahulukan atau dikemudiankan walau hanya sekejap. Sang Kakek tak pernah bersua lagi dengan si nenek, karena ia telah lebih dulu menghadap pada Robbnya. Sementara si nenek menunggu di Mina sana.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih, pak
Mantap