Di sela-sela pembelajaran untuk menghilangkan kejenuhan, adakalanya mereka diajak untuk membuat mainan ataupun benda-benda lain yang terbuat dari bahan-bahan disekitar mereka. Melihat anak-anak asyik membuat mainan dengan kreatifitasnya sendiri-sendiri, akhirnya terpikir bahwa anak-anak desa sebenarnya lebih kreatif dari pada anak-anak kota. Padahal mereka hanya diberi contoh sederhana, tapi mereka bisa membuat barang yang lebih bagus dan unik dari barang yang dicontohkan tadi.

Anak desa bisa membuat anyaman dari daun pisang, merangkai batang daun singkong untuk perhiasan mainan, membuat layangan, membuat patung dari tanah liat yang diambil dari sawah, serta merangkai daun nangka yang sudah kering untuk dijadikan mahkota raja dan ratu. Semua bisa mereka lakukan karena bahan-bahan yang digunakan berada di sekitar tempat mereka tinggal.

Tidak sulit menemukan bahan-bahan tersebut, sayangnya kurang adanya pembinaan dan wadah untuk membina kreatifitas yang dimiliki. Kreatifitas yang dimiliki selanjutnya dikembangkan untuk dijadikan barang-barang kerajinan yang bisa dipakai dan bernilai ekonomi. Seandainya bisa lebih dioptimalkan, pasti bisa menciptakan generasi-generasi anak bangsa yang kreatif dan mandiri.