Tagur 363

#

Teknologi digital merupakan teknologi yang sistem operasionalnya berjalan secara otomatis dengan menggunakan komputerisasi. Sebagai contohnya adalah telepon seluler, laptop, komputer dll.

Saat ini kita tidak bisa lepas dari teknologi digital dengan kebijakan pemerintah untuk belajar dari rumah di masa pandemi ini.

Teknologi digital bak pisau bermata dua. Jika mampu memanfaatkannya dengan baik maka tentu memiliki dampak positif, namun jika salah dalam memanfaatkannya maka akan menjadi bumerang.

Lalu bagaimana jika teknologi digital ini sudah mempengaruhi dan menguasai kehidupan anak-anak kita? Ini tentunya tugas kita sebagai orang tua untuk selalu mengawasi dan mendampinginya serta memberi batasan dalam penggunaannya. Karena sepertiga hidup anak berada di keluarga. Oleh karena itu keluarga harus berperan banyak dalam pengawasan dan pendampingan dalam penggunaan gawai demi mencegah dampak negatifnya.

Tanpa pengawasan yang ketat dari orang tua maka akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dan jika sudah sampai ketagihan maka akan semakin sulit memisahkan anak dengan si kotak mungil itu alias HP. Jika HP diminta maka akan menangis atau ngambek.

Jika anak sudah dihadapan HP maka akan sering menahan lapar, haus dan bahkan menahan untuk buang air. Tentunya ini akan mengganggu pencernaan.

Anak akan sulit bergaul, dikarenakan kurangnya komunikasi baik dengan orang tua maupun dengan teman sebayanya. Dan juga akan mempengaruhi perkembangan bahasa anak.

Perkembangan otak anak juga menjadi tidak seimbang. Aktivitas anak menjadi berkurang. Yang biasa bersepeda dengan teman bermainnya menjadi nyaman dengan gawai.

Maka ini adalah tugas orang tua bagaimana agar anak tidak kecanduan dengan HP. Bukan berarti kita melarang penggunaan HP, tetapi memberikan pengertian dan batasan dalam penggunaannya.