'Jangan Bedakan Aku, Aku memang bodoh'
Saat kamu dengan mudah belajar di sekolah, anak yang sulit berfikir kerap harus belajar keras memaknai tiap kata dan ucapan dari guru. Hardikan guru setiap saat karena tidak mampu menjawab pertanyaan darinya.
Aku memang bodoh, mempunyai daya serap yang lambat, beda dengan anak-anak normal lainnya.
Kucoba untuk selalu hadir datang kesekolah, mencoba mengerjakan dan memahami arti pelajaran yang diberikan guru, namun memang dasar ku yang bodoh, pikiran ini tetap tak mampu memahami materi yang diberikan guru.
Tiba saatnya rapat kenaikan kelas, dimana nama ku selalu dalam catatan guru- guru disekolah ku, apakah aku pantas di naik kelas, atau sebaliknya.
Guru ku yang ku sayangi, Aku tau kau pasti memperjuangkan ku untuk bisa naik kelas, kau tahu perjuangan ku untuk selalu hadir tepat waktu, berusahan mengajar ku, rela menghabiskan waktu istirahatmu demi membimbingku, tapi apalah daya mu, jika Kepala Sekolah memutuskan ku untuk kembali berjuang di kelas yang lama. Akupun malu dengan teman-temanku, di saat mereka bersorak dengan kesuksesannya, aku bersedih meratapi kegagalan ku, Aku sadar aku sangatlah bodoh.
Guruku..
Jangan lelah membimbingku, aku tau kau ingin aku bisa seperti teman-temanku yang lain, Aku pun sudah lelah menjadi diriku, menjadi anak yang bodoh, yang lambat untuk berfikir, tak seorangpun yang mau menjadi seperti diriku ini termasuk diriku, Aku sudah berusaha menjadi yang lebih baik, Tetapi....... Aku tetap tak bisa menjadi apa yang kau inginkan, Aku perlu bergerak, Aku perlu merasakan, Aku perlu mencium, terlalu banyak yang aku dengar, Mengapa kau juga tak mengerti ?.
Aku merasa tidak tertolong lagi, Maafkan Aku.....Karna tidak bisa menjadi anak yang kau impikan, yang ku inginkan hanyalah menyenangkan mu,
Kepala sekolah yang sangat aku hormati, aku tau kau begitu kecewa dengan kemampuan ku, aku sudah berusaha dengan kemampuanku, jangan cap aku sebagai Anak Berkebutuhan Khusus sehingga kau menganjurkan orangtuaku untuk menyekolahkan ku di Sekolah Luar Biasa, Aku tau keputusan mu sangat lah terbaik bagi ku, Tapi jangan bedakan aku, aku hanya ingin terlihat normal selayaknya anak seusia ku. Aku hanya butuh waktu dan proses yang panjang dan program yang kau khususkan untuk ku.
Wahai teman-temanku
Hidupmu mungkin mudah. Kamu lahir sehat. Tumbuh sempurna. Tapi sadarilah di saat kamu menikmati semua itu, kami mengalami sebaliknya. Tidak ada yang khusus pada kami, Tuhan.... Ubah lah diriku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar