Gaji Guru
Saya akan membahas persoalan yang sangat kontroversial dan berpotensi menggelitik banyak orang. Bisa jadi ia akan tersenyum tidak simetris. Bisa jadi ia akan berwajah datar tanpa ekspresi. Bisa jadi ia akan menatap saya lama karena ia tahu saya tidak begitu pintar seperti dirinya.
Biar saja.
Saya tidak begitu tahu berapa gaji guru PNS dengan segala perinciannya. Saya guru swasta sejak pertama saya mengajar.
Tempat pertama saya mengajar adalah lembaga swasta bernama Taman Pendidikan Alquran. Saya digaji dengan beras dan sambal, plus sedikit uang alakadarnya. Bagi saya yang ketika itu mahasiswa, itu sudah sangat mewah. Tempat tinggal gratis, makan gratis, mendulang pahala dari mengajarkan Alquran, dan dihormati masyarakat setempat. Saya sangat senang menjadi guru saat itu. Tidak memikirkan uang/gaji. Bisa hidup bisa mengabdi, sudah-tak perlu memikirlkan hal lain.
Tamat kuliah saya mengajar di sekolah swasta pertama saya. Gaji saya seratus ribu sebulan. Jarak antara tempat saya mengajar dengan rumah tidaklah dekat. Separuh saya naik angkot separuh lagi saya jalan kaki. Jarak jalan kakinya tidak dekat. Lebih kurang seperempat jam. Kalau dikali dua, setengah jam.
Mulailah saya berpkir. Saya ingin mencari tempat mengajar yang lain.
Saya diterima di sekolah swasta kedua. Gaji saya enam ratus ribu sebulan. Banyak dalam anggapan saya ketika itu. Sampai saya keluar dari sekolah swasta itu saya hanya mampu membeli beberapa lembar pakaian dari gaji saya.
Sekarang saya telah punya anak dan istri. Kami semua bisa hidup dengan standar biasa dan anak-anak semua bisa sekolah, bagi saya itu cukup.
Kalau saya sebut sebuah angka sebagai gaji saya, Anda pasti mengatakan angka itu kecil. Akan tetapi, saya merasa angka itu sudah besar dan membuat saya bahagia. Sebabnya adalah....lima anak dan istri saya tak pernah memprotes angka tersebut.
Lantas, mengapa Anda memprotesnya?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Disyukuri dan dinikmati pak
Saya pernah diposisi itu. Gaji awal dua ratus lima puluh ribu. Tapi cukup juga pa
Guru oh guru. Guru sayang guru malang
Saya jg pernah merasakan gj yng lbh sdkit dari yng bpk terima. Saat terima gaji, perasaan gembira dan senang selalu menghampiri, tapi setelah beberapa hari pasti berpikir cukup nggak ya smpai akhir bulan???. Tp saya nikmati sj pak