Kangen Berkumpul
Setiap keluarga menginginkan kebersamaan, kekompakan, bahagia dan sejahtera. Menjelaskan kepada anak tidaklah semudah dengan orang dewasa. Ayahnya yang sedang berjuang, berangkat pagi hingga pulang malam. Terkadang sering berkomunikasi melalui gawai ataupun video call. Namun adakalanya saya lupa dan ada pekerjaan yang banyak menyita waktu. Akibatnya komunikasi menjadi kurang intens dan optimal.
Anak anak pun terkadang beranggapan bahwa ayahnya kurang sayang dan perhatian karena tidak menelpon sesering biasanya.
Untuk menghindari prasangka kurang baik serta pikiran yang negatif. Adakalanya kita selaku orang tua berterus terang tentang aktivitas kita. Ceritakan apa adanya, foto segala kegiatan dan kirimkan ke gawai anak anak agar mereka bisa tahu tentang aktifitas harian ayahnya.
Manfaatkan waktu seoptimal mungkin. Setiap ada waktu renggang kita selalu menanyakan kabar mereka, kesibukan serta kegiatan hariannya. Begitipula dengan Ibu anak anak, komunikasi dan saling percaya menjadi keharusan agar komitmen keluarga dan rasa saling menjaga dan memiliki hubungan yang suci terus dipupuk sampai waktu mempertemukan kami kembali.
Kondisi pandemi yang belum selesai. Rumitnya prosedur perjalanan jauh antar kota antar provinsi akibat ketatnya kebijakan. Beberapa individu ada yang abai. Sehingga kluster baru pun bermunculan. Kenaikan kasus harian meningkat. Begitupula kondisi ekonomi mikro dan makro belum begitu pulih. Membuat masyarakat menjadi berhati hati dalam mengatur pengeluarannya. Ibarat mengencangkan ikat pinggang . Hidup di era covid menjadikan kita agar lebih perhitungan dalam arti selalu ketat dalam merinci list kebutuhan yang prioritas bukan mengikuti selera dan nafsu belaka.
Semoga ekonomi lekas pulih, pandemi terkendali, segala aktifitas bisa berlangsung normal ataupun new normal.
Dan kami sekeluarga bisa berkumpul lagi seperti dulu. Kebahagiaan akan semakin indah. Bila kita selau bersama baik dalam suka dan duka. Merasakan keberkahan hidup yang tidak ternilai dengan apapun. Selalu tanamkan jiwa ketercukupan , jangan terlalu silau dengan kebahagian orang lain. Bersyukurlah dengan yang kita punya. Semoga Tuhan memberi kekuatan, kesabaran, kebahagian dan kesehatan. Aamiin YRA
#Tagursianahari69
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sabar ya, Pak. Anak saya dulu juga gitu, kalau saya pergi harus foto di tempat tujuan hehe...
Iya Ibu. Memang harus sabar
Mantap ulasannya pak.... sukses selalu...izin follow semoga difollow balik
Terima kasih Ibu. Sukses juga untuk Ibu. Aamiin. Sudah saya follow balik
Ulasan yang sangat bermanfaat. Semoga sehat dan selamat ber SKSS.
Terima kasih Ibu. Semoga Ibu dalam keadaan sehat walafiyat. Aamiin YRA
Semoga Tuhan memberi kekuatan, kesabaran, kebahagian dan kesehatan. Aamiin Baarakallaahu fiikum Bapak Yudi Yurnalis.
Aamiin. Baarakallahu fiikum Pak Bambang Heru Istiyanto. Semoga Bapak sukses dan sehat selalu. Aamiin YRA
Keren ulasannya, Pak. Salam sukses selalu.
Salam sukses kembali Ibu. Terima kasih telah berkunjung
Ulasan yang menarik sukses selalu bapak
Terima kasih Sukses juga untuk Ibu
ulasan yang inspiratif. semoga menjadi keluarga samawa. salam literasi
Aamiin Pak. Terima kasih
Aamiin...ulasan yang bermanfaat...semoga sehat dan sukses selalu pak Yudi
Aamiin. Terima kasih. Sehat dan sukses selalu