Bermain Lego Belajar Membangun Konsep Berpikir
Tantangan Menulis Gurusiana: Menulis Itu Asyik #31
#Tantangan Menulis 90 Hari
Bermain Lego Belajar Membangun Konsep Berpikir
Bila Anda sedang mengasuh dan membimbing anak-anak balita di rumah dalam beberapa hari ini, pasti membutuhkan kesabaran yang tinggi. Selain rasa bosan yang menyerang, tingkah laku anak-anak sangat beragam. Ada yang betah dengan gadgetnya atau ada yang tidak bisa tinggal diam. Maunya bergerak terus. Wah, sungguh repot, ya!
Salah satu solusi yang bisa memberikan rasa senang anak tentunya sarana permainan. Tentu bukan permainan virtual (games online) lho. Sarana yang sehat tentunya, yang bisa menumbuhkan dan memotivasi anak untuk belajar. Ya, bermain sambil belajar.
Nah, salah satunya lego, permainan yang berupa bongkah-bongkah plastik kecil yang dapat disusun menjadi model apa saja (KBBI V). Ternyata selain mengasyikkan, dari permainan ini dapat diperoleh manfaat penting bagi psikologi anak. Berikut saya kutip kembali dari theasianparent-indonesia.com, yang melansir dari situs The Scots College, setidaknya ada 8 manfaat bermain lego yang akan didapatkan oleh anak. Apa sajakah itu, ya? Yuk, kita baca.
1. Melatih keterampilan motorik halus anak
Anak-anak berlatih ketangkasan saat mereka menghubungkan potongan-potongan lego dengan berbagai ukuran dan bentuk. Ini membutuhkan jumlah tekanan yang berbeda untuk menyatukan potongan-potongan lego itu.
Hal tersebut bisa menjadi latihan yang bagus untuk jari-jari kecil anak, di antaranya untuk mendukung anak untuk dapat mengendalikan tekanan yang mereka terapkan saat menyusun lego.
2. Mendorong kerja tim
Melalui mainan lego, anak-anak belajar cara berbagi dan bergiliran. Ketika anak menyusun konstruksi lego, anak-anak harus menyetujui gagasan umum permainan mereka, seperti apakah harus membuat kastil, perahu atau pesawat ruang angkasa.
Anak-anak harus mengikuti petunjuk yang telah ada dan memahaminya agar keseluruhan konstruksi lego dapat terbangun. Serta, anak-anak juga mendapatkan pelajaran untuk mengasosiakan peran dan tanggung jawab agar memiliki pengalaman sosial yang menyenangkan.
3. Meningkatkan kreativitas anak
Kreativitas anak meningkat ketika merekaharus menyusun sebuah bentuk dari banyaknya potongan lego yang memiliki banyak ukuran dan warna. Saat itu, kreativitas dan imajinasi anak dikembangkan tanpa batas sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Dalam situasi tersebut tidak ada yang tidak benar atau salah. Sehingga anak-anak dapat mengeksplorasi kreativitas mereka tanpa takut gagal
4. Mengajarkan anak-anak memecahkan masalah dan pemikiran matematis
Mengikuti instruksi untuk merakit lego juga memiliki banyak manfaat untuk melatih memecahkan masalah, fokus, dan perhatian pada detail. Ide-ide simetri, keseimbangan, bentuk dan ukuran dieksplorasi selama anak bermain lego.
5. Meningkatkan keterampilan komunikasi
Lego adalah cara yang bagus untuk menghillangkan stres dan terlibat dalam percakapan yang bermakna dan menyenangkan. Ketika anak-anak mengomentari kreasi lego mereka, secara bersamaan mereka mengembangkan keterampilan komunikasi yang penting.
Termasuk kemampuan untuk menjelaskan ide-ide, menggambarkan pekerjaan mereka, dan berbicara tentang proses. Tak ketinggalan, berbicara mengenai tantangan apa saja yang mereka lalui ketika menyusun lego.
6. Mengembangkan kegigihan
Lego mengajarkan anak-anak pentingnya fokus mengerjakan tugas untuk mewujudkan visi mereka. serta, seiring meningkatnya keterampilan motorik halus, anak-anak dapat membuat konstruksi yang lebih rumit dan mengikuti desain yang rumit
7. Meningkatkan kepercayaan diri
Menghubungkan potongan-potongan kecil lego untuk membuat sebuah bentuk akhir yang mengikuti visi seorang anak bisa menjadi tantangan. Ketika anak berhasil melakukan tantangan itu, dia akan memiliki rasa puas luar biasa dan mereka dengan bangga memamerkan pekerjaan yang telah dilaluinya itu.
8. Mengembangkan berpikir lateral dan keterampilan perencanaan
Mengikuti instruksi bermain lego bisa jadi sangat menantang. Ini membantu anak-anak membantu mengembangkan keterampilan perencanaan dan juga berpikir lateral atau memecahkan masalah yang kompleks.
Ketika dihadapkan dengan masalah merakit lego, anak-anak harus menelusuri kembali langkah-langkah yang harus mereka lakukan dan menganalisis pekerjaan mereka untuk menemukan bagian tertentu yang perlu diperbaiki. Dengan cara itu, anak terlatih untuk bisa memecahkan suatu masalah secara mandiri yang nantinya akan dia hadapi.
Semoga artikel ini dapat membantu orang tua dalam membimbing anak-anak dan mendukung aktivitas mereka pada fase perkembangan mental dan motorik selama tinggal di rumah.
Siapa sih yang tidak ingin menjadi orang tua yang hebat dalam mendampingi anaknya belajar. Silakan dicoba, ya.
(Sumber bacaan: The Asianpasrent-Iindonesia.com, diakses 26 Maret 2020, 19:37)
Graha Bukit Raya I, 26 Maret 2020, 20:33
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah, terima kasih sudah diingatkan, Mas Yudi. Memang sejak anak-anak diminta untuk belajar di rumah, tiap hari saya selalu mikir apalagi nih kegiatan untuk mereka hari ini, selain mengerjakan tugas dari guru mereka. Selain untuk KBM secara daring, saya menghindari anak-anak bermain dengan gawai. Karenanya, ada saja permainan yang melatih mereka baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang saya tawarkan pada mereka selama tidak ke sekolah ini. Lego memang terlupakan selama beberapa bulan ini. Terima kasih, Mas Yudi. Salam takzim.
Sama-sama, Bu. Terima kasih sudah mampir di "lapak" saya.
Mas Yudi, ayah yang baik. Selalu menemani anak bermain
Berusaha menjadi "guru" di rumah, Bu. Terima kasih.
Sipp
Sama-sama, Bu. Terima kasih sudah mampir di "lapak" saya.
Mantap Mas
Terima kasih, Pak.
Mantap pak
Terima kasih, Pak.
Mantap mas berbagi ilmu he he he
Terima kasih, Bu.