Roket Terbang
Bukan roket biasa namanya kalau tidak bisa mengudara berputar-putar menembus awan. Berkeliling naik turun seperti superman siap menghantam musuh. Boom menghancurkan pertahanan lawan.
Mungkin begitulah yang dipikirkan anak-anak seusia TK. Sambil menggendong roket buatan bersama dengan orang tuanya, menapak memasuki lorong sekolah. Lorong pembatas antar kantor dan areal kelas. Berjalan dengan perasaan bangga. Sesaat kemudian ketika bertemu dengan gurunya, langsung minta diangkat tinggi-tinggi. Berputar senang seperti terbang sungguhan.
Inilah hasil karya bersama. Karya antara anak dan orang tua di masa break sekolah. Biasanya libur tengah semester. Karya dari tugas Working with Parents untuk mendekatkan ikatan emosi orang tua dan anak. Khususnya ayah, tidak terkecuali sang bunda juga terlibat.
Guru memberi tugas bersama selama beberapa hari libur mid semester. Diharapkan orang tua, ayah-bunda dan anak saling membangun kedekatan emosi melalui tugas WWP sekolah. Bisa dibayangkan hidup di metropolitan. Orang tua selalu sibuk sehari-harinya. Pergi pagi pulang malam. Pergi ketika anak masih tidur dan kembali setelah anak tertidur. Tersisa di hari Sabtu dan Minggu. Itupun jika tidak ada acara lain.
Working with Parents adalah salah satu sarana membangun kedekatan emosi keduanya. Bekerja sebagai tim keluarga yang solid. Berbagi peran berbagi tugas. Senang kan?
Tema roket untuk anak TK pastinya terasa sangat futuristik. Jika bisa diletakkan di punggung memberi kesan hero masa depan. Menghancurkan musuh membela kebenaran.
Roket buatan bersama tadi dibawa di punggung saat pergi ke sekolah. Wah bangganya. "Buatan siapa De, roketnya bagus sekali," sapa saya manakala berpapasan di halaman sekolah.
"Ini buatan papaku. Aku bantu mewarnainya," jawab si anak dengan percaya diri.
“Keren banget loh,” puji saya membenarkan.
Si anak terlihat sangat puas. Tersenyum dengan bangga.
*****
Menurut https://www.sahabatnestle.co.id/content/view/mengembangkan-sikap-percaya-diri.html untuk meningkatkan rasa percaya diri anak adalah dengan berbagi tanggung jawab dan bermain (bekerja) bersama. Misalnya berbagi kerja dalam karya tugas kelas membuat roket. Ayah yang mendesain roketnya, anak membantu mewarnai. Ayah yang merangkai bentuk jadinya, anak menjadi modelnya. Mantap kan?
Kang Yudha
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sebuah ide yang bagus. Bisa dicoba tuh..
Bisa sekali bu. Monggo. Kalau di sekolah saya namanya WWP yang dibuat setiap libur tengah semester. Baik di kelas kecil maupun kelas besar. Terima kasih sudah mampir.
Benar, di lingkungan super sibuk, family partnership perlu diciptakan. And for the idea, it can be implemented too. Tq
Ya bu Safiroh. That's right. Tq too.
Ide WWP-nya patent. Bisa dicontoh ya.
Monggo. Terima kasih sudah mampir.
good
Terima kasih bu Fasillah sudah mampir
Roket imajinatif. Pasti menyenangkan.
Membuat imajinatif menjadi nyata.
Spektakulai..Pak !! Mampu mengungkap dengan daya imajinasi yang sip.
Terima kaaih pak wiyono sudah memberi support.
Wuih, keren. Efeknya mantep buat kedeketan ortu ma anak. Mantap dah.
Terima kasih pak Ali sudah mampir nih.
Inspiratif TOP
Terima kasih bu Suprapti yang dah mampir.
Nice posting pak
Terima kasih bu Sri sudah support.